
POKOK-POKOK KEIMANAN
Sabtu, 23 April 2022
Edit

Oleh: Yuliati Sugiono
Iman kepada malaikat
Malaikat adalah makhluk Allah yang punya bentuk dan sifat tertentu. Mereka tidak maksiat kepada Allah. Semua taat. Malaikat mempunyai sayap. Sayapnya bisa dua-dua, tiga-tiga, dan empat-empat. Diantara malaikat bernama Jibril diamanahi menyampaikan wahyu kepada rasul.
Diantara mereka ada yang diamanahi menulis semua perkataan manusia, Rakib dan Atib. Malaikat ini ghaib manusia tidak bisa mengindranya.
Iman kepada malaikat dalilnya dalil naqli, barangsiapa yang kufur kepada Allah, kitab dan malaikat maka dia telah sesat.
Orang yang memakmurkan masjid adalah orang yang beriman pada hari akhir. Semua orang dihisap, diadili, dan dimasukkan surga dan neraka.
Qadar, secara istilah penetapan Allah terhadap segala sesuatu sebelum menciptakannya. Sudah kami tetapkan, katakanlah tidak menimpa kami, sebelum Allah menciptakan kami. Sesungguhnya ini sangat mudah bagi Allah.
Apa yang menimpa di bumi dan jiwa-jiwa sudah diketahui. Itulah qadar yang kita diminta beriman baik yang baik maupun yang buruk.
Qadha-qadar adalah masalah perbuatan hamba dan khasiat sesuatu. Masalah qadha-qadar banyak mengandung perdebatan panjang.
Jika Allah memutuskan perkara tinggal berkata kun fayakun. Allah menetapkan ajal maksudnya Allah menjadikan ada masa antara diciptakan sampai meninggal.
Maka hendaklah seorang mukmin dan mukminat tidak ada pilihan kecuali yang ditetapkan.
Iman kepada qadha dan qadar berkaitan dengan perbuatan hamba dan khasiat sesuatu.
Perbuatan manusia ada 2 macam:
- Perbuatan yang manusia bebas memilih. Karena dia bebas memilih maka ada konsekuensi pahala dan iqab sanksi.
- Perbuatan yang manusia dipaksa. Mengharuskan manusia menerimanya. Seperti warna kulit, jenis kelamin, gaya gravitasi, pesawat jatuh, kecelakaan kereta api dsb.
Dua jenis ini jika menimpa manusia terpaksa menerimanya, qadha, manusia tidak dihisap. Ada cinta atau benci tidak ada pengaruhnya.
Maka manusia harus beriman terhadap qadha ini. Manusia tidak bisa menolak kejadian tersebut.
Adapun qadar adalah khasiat segala sesuatu seperti khasiat api yang membakar, khasiat memotong pada pisau, khasiat air mengalir ke tempat yang lebih rendah. Ini berasal dari Allah.
Khasiat-khasiat ini manusia tidak mampu untuk mencegahnya tapi mampu menggunakannya. Atau menggunakan untuk sesuatu yang melanggar perintah Allah maka ini syar/buruk.
Misalnya gharizah nau' memuaskan dengan perempuan yang tidak halal maka ini buruk.
Pemuasan gharizah ada 3 :
- Pemuasan benar.
- Pemuasan salah.
- Pemuasan dangkal.
Misalnya gharizah baqo', pemenuhannya:
- Membeli: pemuasan yang benar.
- Mencuri: pemuasan yang salah.
- Membisniskan: pemuasan yang dangkal.
Maka khasiat memotong pada pisau, jika seorang muslim menggunakan pisau untuk membunuh orang kafir harbi, berpahala. Tapi bila membunuh orang tanpa hak, ini buruk dan ada sanksinya.
Khasiat yang ada pada segala sesuatu disebut qadar. Yang memberi rejeki adalah Allah. Sebab kematian itu sampainya ajal yang tidak bisa dimajukan atau dimundurkan satu detik pun.
Keistimewaan aqidah Islam
Diantara keistimewaan aqidah Islam adalah :
1. Berlandaskan pada akal.
Beriman pada Allah, nabi, Al-Quran dengan cara aqli. Maka aqidah Islam secara keseluruhan itu berlandaskan akal, pemikiran, berdasarkan pembuktian-pembuktian yang tidak bisa dibantah.
2. Sesuai dengan fitrah.
Manusia merasakan kelemahan dirinya, datanglah aqidah Islam yang memberi petunjuk kepada keberadaan pencipta. Kita semua bersandar kepada Allah.
3. Sempurna/syamilah.
Aqidah Islam mencakup semua aspek kehidupan. Sebelum dunia dan kehidupan akhirat. Dan hubungan sebelum dunia dan setelah dunia. Adanya hisab, jannah dan neraka. Sehingga hidup di dunia harus hati-hati. Darimana manusia berasal, untuk apa manusia di dunia ini, dan mau kemana setelah di dunia ini.أَفَمَنْ وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيهِ كَمَنْ مَتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَMaka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)? (QS Al Qasas : 61).
4. Pokok-pokok rukun iman.
Iman kepada Allah, malaikat, rasul, kitab, hari akhir, dan qadha-qadar.Pengaruh aqidah Islam kepada kehidupan pribadi. Aqidah Islam meyakinkan pada manusia untuk tenang/tumakninah. Tenang tidak sama dengan bahagia. Bahagia itu mendapatkan kesenangan. Bukan berarti senang terus. Tapi bila diberi nikmat dia bersyukur, bila diuji dia bersabar.
Dalam pemahaman kita memahami sebagaimana yang telah diajarkan di dalam Al-Quran. Contohnya antum libasul lahunna, ini kinayah. Al-Quran menyebutkan dengan cara berbeda.
Yang dimaksud bukan dalam arti suami istri saling menutupi aib masing-masing karena disamakan dengan fungsi pakaian untuk menutup aurat. Yang dimaksud adalah jimak. Al-Quran tidak menyebut jimak secara langsung karena tingginya bahasa Al-Quran.
Contoh yang lain, tangan Allah di atas tangan-tangan mereka ketika mengadakan perjanjian. Ini bermakna kekuasaan Allah, bukan diartikan apa adanya.
Bahayanya jika membayangkan tangan Allah seperti tangan manusia. Padahal Allah laisa kamislihi syaiun. Allah tidak menyerupai sesuatu apapun.
Maka perlunya memahami Al-Qur'an dengan belajar bahasa Arab, terutama belajar balaghah. Wallahu a'lam bish shawwab.