PENTINGNYA ILMU UNTUK MEMAHAMI AL-QUR'AN

PENTINGNYA ILMU UNTUK MEMAHAMI AL-QUR'AN


Oleh: Yuyun Rumiwati

بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَ
"Sebenarnya, (Al-Qur'an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami." (QS. Al-An-Kabut: 49)

Al-Qur'an sebagai mukjizat Rasulullah. Di dalam terkandung berbagai keutamaan. Keutamaan yang mengantarkan pada kemuliaan manusia di dunia maupun di akhirat.

Keterangan yang ada di dalamnya pun jelas dan mudah untuk dipahami. Memang butuh kesiapan pikiran dan hati yang objektif dalam mengenalnya. Di sana butuh adanya ilmu sebagai pengantar memahaminya.

Tanpa ilmu manusia hanya meraba, menduka dan bisa salah memahami sesuai kecenderungannya. Karena ilmu dan kebenaran tidak bisa dilepaskan.

Siapapun yang berhikmat dan berazam menelusuri jalan kebenaran tidak boleh malu, ragi dan malas menuntut ilmu pada ahlinya.

Saat kita ingin memahami ilmu Al-Qur'an maka butuh ulama' yang kapasitas keimanan dan kecintaan terhadap Allah dan Al-Qur'an tidak diragukan. Dan memiliki ilmu tentang memahami Al-Qur'an.

Jika kita enggan menuntut ilmu untuk memahami Al-Qur'an, bagaimana kita bisa mencintai dan terdorong untuk mengamalkan dengan ilmu?

Jika kita tidak belajar pada guru yang memiliki kapasitas keimanan dan keilmuannya tentang Al-Qur'an bagaimana kita bisa mengambil kebenaran dan suntikan inspirasi dan motivasi untuk tergerak mengamalkan Al-Qur'an dari ilmu yang sudah kita dapat.

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
"Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata." (QS..Al-Qosos: 85).

Karena hakikatnya Al-Qur'an dan Islam itu praktis bukan teoritis. Berkahnya mempelajarinya adalah terdorong mengali dan memperjuangkan.

Lalu, jika fakta di lapangan ada yang secara keilmuwan dan tokoh muslim tapi tidak menghendaki bahkan menolak penerapan Al-Qur'an dengan berbagai macam dalih alasan. Maka ini menjadi satu nasihat bagi kita bahwa di akhir zaman ini kita harus berhati-hati dalam mencari ulama'.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel