
PEMBENTUKAN SYAKSIYAH ISLAMIYAH
Kamis, 21 April 2022
Edit

Oleh: Yuliati Sugiono
Bagi kita di dalam diri Rasulullah ada teladan ketika beliau membentuk kepribadian para sahabat. Yang mana para sahabat penyangga pilar-pilar daulah islamiyah dan mengemban Islam ke seluruh alam dalam keadaan bersih, dan jelas.
Rasulullah telah melewati dalam membangun pribadi-pribadi yang luarbiasa ini, ada yang kaya dan tidak kaya, dengan berbagai latar belakang.
Langkah yang ditempuh oleh Rasulullah dalam membentuk syaksiyah sebagai berikut:
- Memalingkan pandangan kepada ciptaan Allah (makhluk) yang menunjukkan keberadaan Allah dan kekuasaan-Nya. Bagaimana jantung bisa memompa darah sampai usia 50 tahun tanpa berhenti. Bagaimana tangan bisa bekerja selama 60 tahun, demikian juga dengan kaki berjalan. Bagaimana penciptaan manusia dimulai dari segumpal darah.
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَۗKemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (QS Al Mukminun : 14).
- Memalingkan perhatian kepada Al-Quran. Demi Al-Quran yang mulia. Sesungguhnya kami menjadikan Al-Quran berbahasa Arab agar kamu berpikir.
Ayat-ayat itu memindahkan kita kepada berpikir penetapan adanya pencipta. Siapa yang menciptakan kehidupan? Apa mungkin tidak ada pencipta?Iman dengan pembuktian bukan sekedar doktrin. Menetapkan adanya Allah, Al-Quran sebagai kalamullah dan Rasulullah Muhammad sebagai nabi.
- Menjelaskan hubungan antara dunia dan akhirat. Dunia merupakan ladang bercocok tanam untuk dipanen di akhirat. Apa yang kita lakukan di dunia berpengaruh terhadap kehidupan di akhirat. Adapun orang-orang yang berat timbangan amalnya maka dia diridai. Bila berat timbangan dosanya maka di neraka hawiyah.
Bagi orang takwa ada keberuntungan. Masuk Jannah. Saking luasnya yang mengelilingi sehingga dari luar terlihat kebun taman yang luas.Maka manusia akan berpikir sebelum beramal karena tamak terhadap rahmat Allah dan takut kepada azab Allah dan neraka. Sehingga manusia akan mencari tahu apa yang membuat Allah rida agar dia beramal dengannya.Kapitalisme mengatakan tidak ada hubungan antara dunia dengan akhirat.
- Meminta kepada kaum muslimin untuk menyelesaikan masalah dengan Islam, jadi harus mengetahui hukum syara. Jika tidak tahu harus bertanya. Bertanyalah pada orang berilmu.
Ada perempuan bernama Haulah. Sungguh Allah telah mendengar perkataan antara nabi Muhammad dan Haulah. Tentang dzihar bentuk talaq pada masa jahiliyah. Kamu haram bagiku seperti haramnya ibuku. Maka Al-Quran pun turun berkaitan dengan ini.Mereka minta fatwa tentang perempuan. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah yang dijawab berdasarkan wahyu. Keberadaan Rasulullah bersama sahabat untuk meluruskan yang bengkok. Mereka berpengaruh di masyarakat bahkan Mus'ab bin Umair mampu menyiapkan masyarakat Madinah untuk menjadi daulah islamiyah.
Kita pun sebagai pengemban dakwah berpengaruh di masyarakat. Meluruskan pemikiran-pemikiran yang bengkok. Menyiapkan masyarakat untuk melanjutkan kehidupan Islam. Membentuk pribadi-pribadi yang istimewa di kota-kota dan di seluruh penjuru dunia.
Masyarakat tercipta dari laki-laki dan perempuan. Allah menjadikan bersuku-suku berbangsa agar saling mengenal. Ada interaksi antar sesama. Maka penampakan dari gharizah baqo' adalah bekerjasama menghindari bahaya. Karena individu tidak mampu mengerjakan pekerjaan besar.
Misalnya dengan membangun jembatan, rumah dsb. Ini mendorong untuk berinteraksi.
Gharizah tadayun, orang merasa lemah membutuhkan dan kekurangan. Maka mereka menyembah manusia lain seperti Fir'aun. Maka ada interaksi untuk memenuhi gharizah dan hajatul udhuwiyah. Manusia tidak bisa hidup sendirian.
Terbentuklah hubungan menjadi masyarakat sosial dengan aturan. Maka satu RT bisa disebut masyarakat meskipun hanya 40 KK. Tapi penumpang pesawat meski 500 orang tidak bisa disebut masyarakat.
Ada pertarungan dalam memenuhi gharizah dan hajatul udhuwiyah di masyarakat. Pertarungan atau perebutan pertama terjadi antara anak nabi Adam, Habil dan Qobil dalam memenuhi gharizah nau'.
Akibat tidak ada aturan, maka orang kaya akan menghalangi orang miskin untuk mendapatkan harta dengan menahan harta (tidak berzakat), tidak membantu anak yatim.
Akibat tidak ada aturan, orang kuat membunuh yang lemah. Bayi-bayi digugurkan. Berlaku hukum rimba.
Pemikiran tentang sesuatu akan membentuk masair atau perasaan. Terbentuklah peraturan. Bila bersepakat sekelompok orang untuk memiliki tanah dan menanaminya.
Orang kuat menguasai yang lemah dengan membunuhnya dan menguasai tanah. Kemudian beranak pinak. Kemudian terjadi perebutan lagi. Demikian seterusnya.
Maka muncullah rasa cinta kepada tanah. Menghormatinya. Ini yang disebut cinta tanah air. Sehingga berkeinginan untuk menguasai tanah orang lain. Dan menetapkan hukuman bagi orang jangan sampai mengambil yang bukan haknya.
Dengan demikian munculnya masyarakat terdiri dari individu, masair/perasaan, pemikiran/afkar, nidzam/aturan. Pengaturan ini bersifat alami. Tabiat manusia berbangsa berkabilah, agar saling mengenal.
Masyarakat adalah organisme hidup. Akan tetapi pembentuk masyarakat berbeda dengan individu. Karena masyarakat harus ada 4 faktor itu. Jika belum terdapat 4 faktor tadi maka tidak bisa disebut masyarakat meskipun jumlahnya banyak.