AQIDAH ISLAMIYAH

AQIDAH ISLAMIYAH


Oleh: Yuliati Sugiono

Beraqidah itu fitrah pada manusia. Dengan adanya gharizah tadayun yang mendorong manusia untuk beriman. Dulu matahari, api dianggap Tuhan. Secara bahasa aqidah adalah tali. Apa yang diyakini hati dan merasa tentram kepadanya. Secara istilah pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia dan kehidupan serta kehidupan sebelum dan sesudah dunia.

Pemikiran menyeluruh ini menjawab simpul terbesar dari manusia. Siapa yang menciptakan manusia, darimana, untuk apa diciptakan dan mau kemana setelah dunia.

Maka jika manusia menemukan jawaban dari pertanyaan ini, terpenuhi tiga aspek: sesuai dengan fitrah, sesuai dengan akal, manusia puas dengan dalilnya dan menenangkan jiwa. Ini yang membedakan islam dengan Aqidah yang lain yang tidak masuk akal. Maka orang kafir masuk islam karena mereka berpikir menggunakan akalnya hingga sampai pada keimanan. Sebaliknya orang Islam yang murtad biasanya karena faktor dunia, cinta dunia membuat mereka keluar dari islam dengan iming-iming harta.

Aqidah menjawab uqdatul qubro. Manusia makhluk dari pencipta. Hari kiamat ada setelah kehidupan. Hubungan antara kehidupan dengan sebelum dan setelahnya, harus menyelaraskan dengan perintah dan larangan Allah. Terdapat dalam hadits yang panjang. Jibril bertanya kabarkan pada ku tentang islam. Kamu beriman pada Allah, kitab-kitab, rasul, malaikat, hari kiamat, qodho qodar baik buruknya dari Allah.

Pemikiran yang mendasar adalah rukun iman. Iman adalah keyakinan. Pembenaran yang pasti yang sesuai dengan fakta dan dalil, jadi kebenarannya harus seratus persen.

Iman kepada Allah merupakan dalil aqli bukti nyata.

Iman kepada Allah. Eksistensi Allah bisa dilihat dari keberadaan ciptaan-Nya. Allah meminta Rasulullah untuk memperhatikan sekeliling. Segala sesuatu yang ada pasti ada pencipta-Nya. Keteraturan pasti ada yang mengatur, siapa? Yaitu Allah.

اَللّٰهُ الَّذِيْ رَفَعَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ يُدَبِّرُ الْاَمْرَ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّكُمْ تُوْقِنُوْنَ
Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menundukkan matahari dan bulan; masing-masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia mengatur urusan (makhluk-Nya), dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu.

وَهُوَ الَّذِيْ مَدَّ الْاَرْضَ وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْهٰرًا ۗوَمِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ جَعَلَ فِيْهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan; Dia menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir. (QS Ar Rad : 2-3).

Manusia makhluk paling tinggi. Untuk bertumbuh butuh pada yang lain yaitu hewan dan tumbuhan. Beriman kepada Allah dengan metode berpikir. Allah Maha pencipta, bertasbihlah apa yang ada di langit dan di bumi.

Jika mengimani adanya Allah masuk dalil aqli maka mengetahui sifat Allah dengan dalil naqli.

Berikutnya iman kepada Kitab Al-Quran. Kemungkinan Al-Quran bisa dari orang Arab, karangan Rasulullah, kemungkinan yang ketiga dari Allah. Al-Quran menantang untuk mendatangkan yang semisal. Rasulullah adalah orang Arab. Orang Arab bilang Al-Quran datang dari orang non Arab yang bernama Jaber dan terbukti keliru.

Iman kepada Al-Quran masuk dalil aqli, namun iman kepada Kitab samawi yang lain adalah dalil naqli. Al-Quran memberitakan kitab-kitab samawi tersebut.

Ada perbedaan antara Al-Quran dan hadits. Jika Al-Quran merupakan kalamullah maka hadits maknanya berasal dari Allah tapi lafadz nya dari Rasulullah.

Hadits mashur. Para perawi tidak ada yang mutawatir sehingga memberi peluang dzan karena tidak qoth'i tsubut. Diantara hadits yang mashur innamal a'malu bin niat. Khabar ahad bisa diterima. Para sahabat telah ijma untuk mengamalkan khabar ahad.

Jenis-jenis khabar ahad :
  • Hadits sohih.
Paling tinggi derajat sohih adalah riwayat Bukhari Muslim.
  • Hadits hasan.
Orang yang mengeluarkan hadits ini terkenal, diterima oleh mayoritas ulama. Tidak terdapat orang yang dituduh berdusta. Meskipun semua perawi hadits ini tidak ada yang berdusta, tapi kurang dari sisi hapalan.

Hadits dhoif boleh diambil untuk fadhoil amal bukan untuk hujah.

Syarat diterima khabar ahad:
Muslim, baligh, tidak bertentangan dengan hadits yang lebih kuat darinya atau dari Al-quran. Masing-masing masa perawi hadits berjarak 100 tahun. Para sahabat 100 tahun, tabiin 100 tahun dan tabiut tabiin 100 tahun. Baru setelah itu tersebar kedustaan.

Baligh.
Sebuah riwayat tidak diterima dari anak kecil atau orang gila. Umur 7 tahun Abdullah bin Zubair Rasulullah meninggal, diterima periwayatannya.

Adil.
Ketika menyampaikan harus sifat adil: konsisten takwa, meninggalkan dosa-dosa besar, tidak terus-terusan melakukan dosa kecil, tidak berwudhu kemana-mana, makan di pinggir jalan, tidak berpeci, berdiri di pinggir jalan, tidak ke pasar. Bergaul dengan orang bodoh menghabiskan waktu tidak menghargai waktu.

Islam.
Tidak disyaratkan muslim ketika mendengar hadits. Tetapi ketika mengeluarkan hadits harus islam.

Dhobit/hapal.
Harus menjaga hapalannya. Dhobit kitaban (secara tertulis) dan sodron /dada (hapal).

Periwayatan sahabat semuanya diterima. Harus jujur, beruntung, adil semua.

Yang termasuk perbuatan Rasulullah ada tiga jenis:

Jibiliyah. Perbuatan hasil ciptaan Allah. Seperti berdiri, makan, minum. Perbuatan Manusia ini mubah untuk Rasulullah dan umatnya.

Kekhususan Rasulullah. Hanya untuk Rasulullah tidak boleh diteladani. Contohnya salat dhuha, puasa wisol, wajibnya tahajud.

Perbuatan biasa selain jibiliyah dan khusus.Diperintahkan meneladani Rasulullah.

Sunnah taqririyah. Adalah Rasulullah melihat atau mendengar dan Rasulullah tidak melarangnya, tidak mengingkarinya, maka persetujuan Rasulullah ini merupakan bayan penjelasan tentang hal ini.

Demikian pokok-pokok dari Aqidah Islamiyah yang wajib kita ketahui agar selamat dunia akhirat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel