AS-SUNNAH SUMBER PEMIKIRAN ISLAM

AS-SUNNAH SUMBER PEMIKIRAN ISLAM


Oleh: Yuliati Sugiono

Huruf sabeah tidak sama dengan qiroah sabeah.

Al-Quran turun 7 huruf. Ini merupakan hasil perbedaan kabilah, contohnya pada ayat hal ataka hadisu musa, ada yang membaca hal ataka hadisu muse.

Al mukmin dibaca mumin tanpa hamzah. Cara pengucapan huruf beda atau biasa disebut dengan aksen. Sebab perbedaan kabilah, ada perbedaan aksen sendiri, semua ada tujuh yang tergabung dalam bahasa Quraish.

Hikmah dari perbedaan cara membaca ini adalah bacalah apa yang mudah. Jika ingin mempelajari lebih detil bisa di Universitas Al Azhar di Tontow dengan syarat harus hapal mutqin 30 juz, jadi ilmu itu ada tingkatan-tingkatan. Qira'at sabeah tidak sama dengan huruf sabeah. Qiroah sabeah tidak dikenal kecuali akhir abad 7, yang dikenal dengan 7 qori, diantaranya : Nafi, Ibnu Amir, Ashim, Hamzah, Ali, Abi Amru, dan Hafaz. Mushaf yang tersebar sekarang ini, kalau bukan seluruhnya oleh Hafaz bin Sulaiman, maka Ashim.

Di dalam Al-Quran ada ayat muhkamat dan mutasyabihat, muhkamat artinya ayat yang tidak samar maknanya.

Mutasyabihat adalah apa yang samar maknanya bagi pendengar atau maknanya lebih dari satu. Karena tidak terdapat petunjuk di dalamnya. Karena mempunyai makna lebih dari satu, perlu diungkap makna yang sebenarnya sehingga perlu ditarjih menjadi satu makna. Karena pada hakekatnya setiap yang terdapat di Al-Quran bisa dipahami maknanya.

Contoh ayat yang mengatakan bahwa suami itu ibarat pakaian bagi istri/libasul lahunna. Mayoritas umat islam memahaminya suami istri itu berfungsi seperti pakaian, jadi suami menutupi aib istri atau sebaliknya karena menganggap pakaian berfungsi menutupi aurat. Padahal ini bahasa kinayah yang artinya jimak (hubungan suami istri). Sedemikian tingginya bahasa Al-Quran sehingga hubungan suami istri digambarkan sebagai libasul lahunna/pakaian.

Maka dari sini kita tidak boleh menafsirkan sembarangan. Yang menafsirkan Al-Quran haruslah seorang mujtahid. Harus dipahami oleh orang yang mengerti, sehingga tidak asal bunyi. Termasuk ketika ada yang mengatakan kerudung tidak wajib sehingga memprovokasi para muslimah untuk buka kerudung. Jadi dia harus menguasai bahasa Arab untuk bisa menafsirkan bahwa kerudung tidak wajib.

Sekarang kita lanjutkan pembahasan tentang sumber pemikiran Islam yang kedua yaitu as-Sunnah.

Secara bahasa, as-Sunnah artinya jalan yang dijalani. Aku telah menajamkan sesuatu. As-Sunnah secara istilah adalah setiap yang berasal dari Rasulullah baik perbuatan, perkataan, dan diamnya rasul.

Sunnah adalah hujah dalam agama dan dalil syariat. Karena pada hakekatnya tidak ada yang keluar dari lisan Rasulullah kecuali wahyu yang diwahyukan.

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (QS An Nisa : 163)

Yang dimaksud Sunnah Nabawiyah adalah makna dari Allah, lafad dari nabi. Rasulullah bersabda "Antara saya dan kalian ada Al-Quran." Apa yang didapatkan haram maka haram, yang didapatkan halal maka halal, sehingga kedudukan sunnah disini sebagai sumber hukum.


Penjelasan sunnah terhadap al-Quran.

Al-Quran turun secara global maka datang sunnah untuk merinci. As-Sunnah mendetailkan yang mujmal, mengkhususkan yang umum. Allah memerintahkan salat, bagaimana kaifiyahnya, perintah salat datang dalam bentuk global. Maka sunnah menjelaskan itu secara mendetil. Solli kama roaitumuni usolli. Salatlah kalian sebagaimana aku salat.

As-Sunnah berfungsi pengkhususan terhadap yang umum. Contoh: Pezina perempuan dan laki-laki cambuklah 100 kali. Maka perintah cambuk 100 kali itu khusus bagi pezina yang belum menikah. Sementara pezina yang telah menikah hukumannya dirajam, sebagaimana yang dilakukan terhadap Maiz, dan Ghomidiyah.

Fungsi as-Sunnah yang berikutnya adalah membatasi sesuatu yang mutlak. Contoh dalam kasus pencuri laki-laki dan perempuan dipotong tangan. Hukuman ini mutlak bagi setiap pencuri, sampai datang as-Sunnah, pencuri yang mana yang harus dipotong tangannya?. Ternyata tidak semua pencuri tapi yang mencuri sebanyak seperempat dinar atau sekitar satu gram lebih, sekitar satu jutaan baru dipotong tangan.

Atau pada ayat poligami yang mengumpulkan kakak adik sekaligus. Istri pertama kakak, istri kedua adik, jangan mengumpulkan dua saudara dilarang. Mengumpulkan anak perempuan dengan bibinya. Jika dilakukan maka Allah memutuskan silaturahim dengan poligami ini.

Sunnah mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan sekelompok orang yang mustahil berdusta. Berdasarkan mendengar dengan yang bersangkutan, bertemu. Harus bersambung sanadnya. Jadi ada batas waktu antara satu perawi dengan yang lain.


Orang yang berguru sanadnya bersambung.

Bukan bersandar pada konklusi, tidak bersambung hanya membaca.

Qothi subut wajib mengamalkan.

Barang siapa berdusta atas nama rasul maka masuk neraka.

Berapa jumlah perawi yang mutawatir? Tidak disebutkan secara eksplisit tapi yang dihasilkan dengan yakin. Intinya sekelompok orang. Harus jamaah. Jumlah orangnya bisa 3, 10 atau 40 perawi. Harus mendengar dan menyaksikan langsung, baik tabiin ke sahabat, tabiin tabiut ke tabiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel