RATUSAN TRILIUN UNTUK RIBA, RAKYAT KIAN TERCEKIK

RATUSAN TRILIUN UNTUK RIBA, RAKYAT KIAN TERCEKIK


Penulis: Muhar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan anggaran Rp599,44 triliun hanya untuk membayar bunga utang negara di 2026. Angka ini naik 8,6% dari tahun sebelumnya. (Detik)

Fakta ini menunjukkan, alih-alih menyejahterakan rakyat, APBN justru terus tersedot untuk riba.

Inilah wajah asli kapitalisme. Rakyat diminta berhemat, pajak dinaikkan, subsidi dipangkas, sementara ratusan triliun rupiah diserahkan kepada para rentenir global.

Maka maha benar Allah SWT yang telah mengharamkan riba dan mengancam dengan perang bagi siapa saja yang masih melakukannya sebagaimana tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 278 dan 279.

Maka jelas, utang riba apalagi dalam skala negara jelas kezaliman. Dampaknya uang rakyat dipaksa mengalir ke kantong kreditur asing, sementara layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan tetap minim. Ironis, di usia 80 tahun kemerdekaan, negeri ini justru semakin terbelenggu utang.

Solusi tuntas hanya ada dalam Islam kaffah. Sebab institusi pelaksananya (khilafah) akan menghapus sistem riba, menolak utang berbunga, dan membiayai negara dari pos-pos syariah: zakat, kharaj, jizyah, serta pengelolaan kepemilikan umum.

Dengan begitu, triliunan rupiah tidak lagi hilang untuk riba, tapi kembali untuk kesejahteraan umat. Masyarakat dan negeri ini pun berkah dalam naungan Ridho-Nya.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (Q.S.Al-A’raf: 96).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel