PENYESALAN

PENYESALAN


Oleh: Enny Ummu Almira

Menyesal adalah perbuatan mengakui segala kesalahan yang telah dilakukan. Meskipun terlihat sepele, kata-kata penyesalan berguna untuk menunjukkan bahwa kita bersungguh-sungguh meminta maaf dan ingin berubah lebih baik.

Mungkin kita sering mendengar istilah "Menyesal selalu belakangan", ya karena menyesal itu akibat dari kesalahan yang telah atau sudah dilakukan. Dalam islam sendiri banyak sekali ayat yang memperingatkan agar berhati-hati agar tidak menyesal, tapi seringkali pula manusia lalai tidak mengindahkan peringatan itu.

Jika menyesal di dunia mungkin masih bisa diperbaiki, tapi bagaimana jika menyesal di akhirat? Salah satu ayat tentang penyesalan adalah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

أَنْ تَقُولَ نَفْسٌ يَا حَسْرَتَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ اللَّهِ وَإِنْ كُنْتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ
"supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah)," (QS. Az-Zumar 39: Ayat 56)

Pada ayat ini, Allah menerangkan bagaimana penyesalan orang-orang yang tidak mempergunakan peluang emas yang diberikan Allah kepada mereka. Di akhirat nanti, mereka akan berulang-ulang mengucapkan kata-kata penyesalan dengan berbagai macam cara, di antaranya:

Mereka ada yang mengatakan sesungguhnya aku sangat menyesal atas kelalaian dan kealpaanku semasa hidup sehingga aku tidak mengindahkan ajaran-ajaran Allah, selalu durhaka terhadap-Nya, meninggalkan kewajiban-kewajibanku terhadap-Nya sebagai hamba, dan melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Kenapa aku tidak mempergunakan kesempatan yang diberikan Allah kepadaku untuk bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Kenapa aku selalu memperolok-olokkan orang-orang yang telah taat dan patuh menjalankan petunjuk dan ajaran-Nya bahkan termasuk orang-orang yang menghina dan menganggap enteng agama-Nya.

Kemudian ada juga yang mengatakan kenapa aku tidak menerima dengan baik petunjuk yang diberikan-Nya dengan perantaraan rasul-Nya, dan tidak mengamalkan petunjuk ajaran-Nya. Kalau sekiranya aku menerima dan mengamalkan petunjuk dan ajaran itu, tentu aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa yang disediakan bagi mereka surga Jannatun Na'im yang penuh dengan nikmat dan kesenangan serta penuh dengan kebahagiaan dan keridaan Allah.

Dan dia akan menyesali ketika dia melihat api neraka dan berbagai macam siksaan yang ditimpakan kepada penghuninya, dan dia merasa pasti akan dilemparkan ke dalamnya, dia berangan-angan dan mengharapkan kalau dapat kembali ke dunia agar dia dapat berbuat amal saleh sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat sehingga terbebas dari siksaan neraka dan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang berbuat baik.

Sayang sekali penyesalan diakhirat tidaklah berguna dan sia-sia. Di dunia saja orang menyesal harus sungguh-sungguh, kemudian tidak mengulangi lagi dan mengganti perbuatan buruk dengan perbuatan baik atau yang kesemuanya disebut dengan Taubatan Nasuha.

وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ
"Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami". Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka." (QS. Al-Baqarah Ayat 2: 167) .

Ayat di atas mengingatkan lagi bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia, tugas mereka menggoda manusia dari berbagai arah (kanan, kiri, depan belakang) kecuali dari arah atas. Sehingga setan akan berusaha semaksimal mungkin menggoda, dan banyak manusia yang tergoda dengan bujuk rayu dan ajakan setan.

Dan karena dahsyatnya siksa Allah yang mereka saksikan, orang-orang yang mengikuti berkhayal dan berkata, “Sekiranya kami mendapat kesempatan kembali ke dunia, tentu kami akan berlepas tangan dari mereka; kami tidak akan mengikuti mereka sebagaimana pada hari ini mereka berlepas tangan dari kami dan tidak bertanggung jawab atas ajakan dan tipu daya mereka kepada kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka seluruh amal perbuatan mereka, membiarkan mereka larut di dalamnya. Perbuatan itulah yang menjadi sebab penyesalan mereka di akhirat, penyesalan yang sama sekali tidak berguna. Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka; mereka kekal dan abadi di dalamnya. Na'udzubillah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel