SYIRIK ADALAH DOSA BESAR

SYIRIK ADALAH DOSA BESAR


Penulis: Umi Rizkyi

Syirik adalah perbuatan menduakan/membandingkan Allah SWT dengan sesuatu atau hal yang lainnya. Di mana hal itu atau sesuatu itu dipandang lebih kuat, lebih kuasa, lebih agung dari pada Allah SWT dan syirik itu merupakan dosa besar.

Banyak di antara kita yang mengamalkan hal-hal demikian. Menganggap bahwasanya sesuatu itu memiliki kekuatan, keagungan, kekuasaan, kehebatan melebihi Allah SWT. Bahkan mereka tidak menganggap adanya Allah SWT sama sekali dalam hal ini.

Misalnya ada yang mengagungkan pohon besar, sumur tua, batu besar, patung (hewan, tokoh tetua, tokoh ternama dan lain-lain). Sehingga disembah, diberi sesajen, diagungkan kemanapun mereka berada, disucikan apapun bentuknya, dikeramatkan sedmiikian rupa.

Selain itu ada yang berbentuk jimat, ada yang berupa batu kecil, kertas bertuliskan mantra dan lain sebagainya. Mereka akan memberlakukan hal itu sesuai ilmu dan pengetahuan yang didapatkan. Memasang susuk dibagian tubuh tertentu, akhirnya ada yang memiliki pantangan terkait makanan, minuman, pakaian, warna pakaian dan lain sebagainya.

Ada juga yang mengagungkan senjata, misalnya berupa keris. Sehingga setiap bulan atau setiap tahun dikeramatkan. Dimandikan, disucikan, ditaburi bunga, dibacakan mantra dan lain sebagainya.

Selain itu ada juga bentuk syirik modern. Misalnya mengidolakan seseorang baik ulama, kyai, tokoh masyarakat, tetua suku, artis dan lain-lain. Mereka selalu menyebut namanya ketika bertemu atau bahkan dalam angan-angannya. Bahkan ada seseorang yang saking mengidolakannya ia menjerit histeris ketika nama idolanya disebut.

Ada lagi bentuk perbuatan syirik modern lainnya. Misalnya memberlakukan sesuatu tidak sewajarnya seperti menyayangi labtop, HP, tanaman hias, hewan peliharaan, pakaian dan sebagainya. Sehingga memberlakukan dengan luar biasa. Harus dijaga ekstra dan tidak boleh sembarangan orang memakai atau menyentuhnya.

Padahal Allah telah melarang perbuatan syirik tersebut. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka Allah tidak akan mengampuninya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا
innalloha laa yaghfiru ay yusyroka bihii wa yaghfiru maa duuna zaalika limay yasyaaa, wa may yusyrik billaahi fa qodiftarooo isman 'azhiimaa.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 48).

Adapun hikmah yang dapat kita ambil adalah larangan atau diharamkannya perbuatan syirik tersebut. Karena hal itu berupa larangan dan hukum dalam Islam adalah haram, maka jika dilakukan mendapatkan dosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala.

Dengan demikian, perbuatan syirik merupakan dosa besar yang tak akan diampuni oleh Allah SWT. Nah jika seseorang tidak diampuni oleh Allah SWT, Sang Pencipta dirinya dan seluruh alam semesta, apa yang akan dia dapatkan? Pastilah sebuah penyesalan tiada batasnya. Dan adzab yang sangat pedih, yaitu kembali di sisi Allah SWT dengan ditempatkan sejelek-jeleknya tempat yaitu neraka. Nauzubillah tsuma naudzubillah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel