PIRANTI KEAGUNGAN ILAHI

PIRANTI KEAGUNGAN ILAHI


Oleh: Titin
Owner Angkringan Jahe Merah

Piranti di sini adalah sebagai general cek up diri. Kita akan menggunakan pedoman cek pada Firman Allah berikut sebagai piranti mengagungkan-Nya. Ayat tersebut menyebutnya:

قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۖ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
Katakanlah, "Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur." (Q.S. 67.Al-Mulk : 23)

Sebenarnya pada ayat ini ditujukan kepada orang-orang kafir. Namun, Apakah orang Islam sendiri sudah memahaminya tentang hakikat ciptaan yang Agung pada dirinya?

Coba kita Perhatikan dengan seksama apa yang tercipta pada diri kita. Dari anugerah pendengaran dan penglihatan saja. Bisa menjangkau luasnya pemahaman tentang keagungan Allah, melalui ayat-ayat-Nya dan menjadikannya pedoman diri.
Karenanya anugrah dari pendengaran itu manusia dapat mendengarkan ajaran-ajaran agama yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Lalu, Allah anugerahkan mata agar kita dapat melihat, memandang, dan memperhatikan bagaimana alam semesta ini diciptakan. Tidak cukup dengan itu kita diberi-Nya kelengkapan hati, akal dan pikiran untuk memikirkan, merenungkan, menimbang, dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Serta mana yang bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat.

Sehingga dengan anugerah itu kita menjadi tahu diri siapa jati diri kita ini, dan akan lebih meresapi begitu besarnya keagungan Allah untuk kita. Sebab kesatuan dari pendengaran penglihatan dan hati adalah begitu penting untuk menolak menjadi makhluk ciptaan-Nya yang tidak baik.

Yang utama, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati merupakan sebuah piranti yang digunakan untuk fokus memahami seluruh ayat-ayat Allah, sunnatullah, yang selanjutnya dapat digunakan (diaplikasikan) dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu agar segala kebutuhan manusia itu terpenuhi.

Sebab, metode observasi (pengamatan) untuk menemukan ilmu pengetahuan dan teknologi, bergantung pada penggunaan piranti pendengaran dan penglihatan dengan benar. Karena bila kesatuan tersebut mengabaikan hati (al-af’idah) dalam menerapkannya, maka output yang di dapat yaitu counter productive, yakni akan lebih banyak memberikan hasil mudaratnya dibanding manfaatnya. Rugi kan?

Maka dari itu hati (Al-af’idah) pada hakikatnya penting untuk dijadikan panduan dalam pengambilan keputusan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dari hasil metode pendengaran dan penglihatan yang benar.

Jika titik ini sudah benar maka berkembang menjadi etika ilmu pengetahuan dan teknologi (science ethics) yang didasarkan pada nilai-nilai Islami.

Maasya Allah anugerah terindah dan Agung itu hanya diberikan kepada manusia yang berakal, maka penting sekali memberikan nutrisi pemahaman Islam yang kuat agar akal menjadi sehat. Terkadang manusia lalai, terlena hanya memberikan empat sehat lima sempurna pada tubuhnya, dan mengabaikan nikmat yang sesungguhnya. Yang seharusnya nikmat itu terletak pada inti sehatnya akal.

Itulah yang menjadikan sedikit sekali manusia yang mau bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diberikan-Nya. Dan sangat sedikit kesadaran mereka akan ketergantungan kepada nikmat itu, padahal jika nikmat tersebut ditangguhkan pemberiannya atau dicabut oleh Allah, apa yang akan terjadi? Pasti mereka akan mendapatkan kesulitan yang sangat besar Sadarkah itu?

Sekali lagi inilah pentingnya kesatuan dari piranti tadi. Adanya pendengaran, penglihatan, dan hati termasuk didalamnya akal sehat.

Maka jadikan piranti ini untuk menolak lupa jika dicabutnya nikmat tersebut baru sadar manusia itu lemah. Dan menolak menjadi orang yang tidak mensyukuri nikmat. Dan bersegeralah bangkit dari keterpurukan lekatnya kejahiliyahan diri. Bangkitkan pemahaman secara kaffah tentang agungnya Islam nan luas pada masing-masing diri. Sebelum perangkat piranti diri tersebut di akhirat kelak dinanti untuk diadili.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel