
KEBAIKAN DIBALAS KEBAIKAN BEGITUPULA KEBURUKAN DIBALAS SETIMPAL
Kamis, 24 Maret 2022
Edit

Oleh: Yati Azim
Sepekan ini ada banyak hal yang begitu menyentuh perasaan. Entahlah, dengan kehadiran orang-orang baik di sekitar hidup sering membuat malu sendiri. Mereka tak berhitung soal apapun, entah waktu, materi, tenaga hingga doa dan motivasi. Sangat pantas diri bersyukur, lewat mereka nampak nyata dunia ini begitu berwarna. Ada banyak ibhroh yang tersemat.
Mereka yang ikhlas dalam berbuat kebaikan tak takut hartanya habis. Tak takut ilmunya hilang, justru ilmunya bertambah tersebab terus ditransfer. Ya, soal dunia mereka yakin bahwa rejeki sudah di jamin Illahi Rabbi. Tak akan tertukar.
Betapa hidup ini penuh hikmah. Penuh rahmat-Nya jika kita peka. Setiap kebaikan yang diniatkan Lillah, akan ada barokah.
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (TQS. Ar-Rahman Ayat 60)
Ya, mereka mengerjakan kebaikan maka balasannya kebaikan pula. Seseorang yang mencintai pasti akan merasakan balasan cinta jua. Allah SWT hadirkan makna cinta yang hakiki, yang tak membuat manusia buta cinta. Sebab, cinta yang dilakukan tersebab ibadah dengan berstandar syariat. Ia akan berbalas.
Namun, sangat sayang andai kita mengerjakan keburukan. Maka, seperti janji Allah SWT, kita pun akan dibalas dengan keburukan yang sama. Misalnya, melakukan permusuhan maka cepat atau lambat kita akan mendapatkan musuh. Orang yang tak suka dan pasti akan menjauhi. Hingga bisa jadi lebih dari yang kita sangka.
ثُمَّ قِيلَ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ
Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim (musyrik) itu: "Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal; kamu tidak diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan". (TQS. Yunus Ayat 52)
Sungguh, jangan berani-berani bermain api maka bisa saja kita terbakar. Jangan berani-berani melakukan hal-hal yang dilarang Illahi maka kita sendiri yang akan menuai akibat perbuatan kita sendiri. Contoh, ada seseorang yang kesal karena tidak dipercayai lagi. Ternyata ia sendiri yang mengkhianati kepercayaan itu.
Inilah balasan yang bisa segera kita dapatkan. Dari dunia rasanya sudah tidak nyaman. Lalu, bagaimana jika kelak balasan itu tetap berlaku hingga ke akhirat, yang itu sangat berat?! Maka, caranya segeralah bertaubat. Taubat kita ini yang akan menghindari kita dari balasan yang setimpal.
Maka, menyegerakan berbuat baik adalah cara agar kebaikan saja yang memenuhi ruang hidup kita. Hingga kitapun merasa bahagia. Merasa hidup penuh dengan cahaya yang mampu menerangi langkah. Mari, bungkus kebaikan agar menjadi bekal menuju kebahagiaan hakiki hingga ke Jannah-Nya.