MAJLIS TA'LIM

MAJLIS TA'LIM


Oleh: Enny Ummu Almira

Majlis Ta'lim jika di lihat dari asal katanya dalam bahasa arab adalah duduk dan pengajaran, maka jika di gabungkan menjadi tempat pengajaran, istilah ini konon hanya ada di tanah air saja, sedangkan di negara lain biasanya di sebut halaqoh kemudian di kalangan tasawuf di sebut zawijah.

Semua kata itu menggambarkan kondisi sekelompok Muslim yang berkumpul untuk belajar. Mereka mengkaji ilmu keagamaan, baik dari aspek teologi, filsafat, maupun tasawuf. Seiring dengan perkembangan zaman, Majlis Ta'lim memang semakin banyak, baik di kalangan anak-anak, remaja maupun dewasa khususnya ibu-ibu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِ ذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 11 )

Menuntut ilmu khusunya ilmu agama, menjadi penting karena di dalam islampun sangat di anjurkan bahkan di wajibkan.

Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadits:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya: "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan." (HR Ibnu Majah).

Karena banyak sekali keutamaan dan manfaat dari menuntut ilmu, dan tentu tidaklah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui. Mengutip ceramah dari Kyai Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), bahwa jika kita ingin sukses dunia harus dengan ilmu, begitupun saat ingin sukses akhirat juga harus dengan ilmu.

Perumpamaannya adalah saat seorang suami tidak mempunyai ilmu, bagaimana ia akan mendidik istrinya, kemudian jika seorang istri tidak mempunyai ilmu bagaimana ia akan mendidik anak-anaknya, lalu saat seorang anak tidak belajar atau menuntut ilmu (agama khususnya) bagaimana ia akan mempunyai kesadaran mendo'akan orang tuanya saat sudah tiada.

Karena dalam kehidupan di dunia selalu saja ada masalah sebagai sarana untuk mendewasakan manusia, juga untuk menguji kesabaran manusia. Di dalam islam semua problematika kehidupan sudah ada solusinya, karena islam adalah agama yang sempurna yang mengatur manusia dari bangun sampai tidur lagi, dari masalah kecil pribadi sampai masalah negara atau pemerintahan.

Bagaimana jadinya jika dalam menghadapi masalah dalam kehidupan, kita tidak mempunyai ilmunya? Kita mau menyelesaikan atau mengatasi masalah menggunakan apa? Nafsu? Ego? Bisa jadi bukannya masalah selesai malah justru menambah masalah. Itulah cara setan untuk menggoda manusia, yaitu di jauhkan dari majelis ilmu.

Langkah pertama iblis dalam menyesatkan manusia adalah menjauhkan mereka dari majlis ilmu.

Ilmu adalah cahaya, jika lentera cahaya itu berhasil dipadamkan, iblis akan dengan mudah menyesatkan manusia ke dalam kegelapan. (Ibnul Jauzi, Talbis iblis, 310 ).

Dan lagi mengapa ilmu menjadi penting, karena dalam beramal selain harus niat yang benar (ikhlas karena Allah) juga kita harus mengetahui Ilmunya terlebih dahulu, agar tau cara-cara yang benar sesuai syari'at, tidak boleh asal-asalan sesuai keinginan sendiri. Imam Bukhari pernah mengatakan:

العلم قبل القول و العمل
"Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau beraktivitas." (HR Imam Bukhari).

Allahua'lam.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel