PERINGATAN (DAKWAH)

PERINGATAN (DAKWAH)


Oleh: Yati Azim

Kehidupan dunia bisa saja melalaikan kita dari visi misi seorang muslim sejati. Apalagi segala yang tampak di hadapan begitu indah. Bisa saja kemudian melupa hakikat dunia, bahwa dunia ini meskipun bahagia ia tak kekal. Meskipun penuh derita, ia tak jua selamanya.

Dalam fase demikian, bersyukurlah jika ada seseorang yang menasehati dan peduli dengan urusan kebangkitan. Ia datang sebagai penyemangat. Mengingatkan kita agar kembali pada koridor yang layak kita pijak.

Dia sesosok manusia yang menghidupkan dakwah. Ia mengingatkan kita agar tidak terperosok dalam jurang kehinaan. Sehingga kita tak jadi terjatuh. Kita kemudian dapat menatap kehidupan dalam fitrah sejati. Sungguh, peringatan yang lahir atas dasar iman akan menyentuh rasa yang mungkin telah mati.

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa'at bagi orang-orang yang beriman." (TQS. Az-Zariyat: 55)

Dengan keimanan semuanya akan mudah. Keimanan adalah kunci suksesnya sebuah nasehat. Sebuah peringatan. Jika keimanan itu sudah hilang maka peringatan dalam bentuk apapun akan terabaikan begitu saja. Jangankan nasehat dari lisan manusia, nasehat yang ada di dalam Al-Qur'an bisa saja ia tak peduli lagi. Betapa kacaunya kehidupan seseorang yang miskin nasehat, untuk dekat dengan Al-Qur'an bisa saja menjadi berat. Sebab, seluruh isi Al-Qur'an adalah peringatan bagi manusia.

Maka, betapa malunya kita andai peringatan sudah tak menjadi fokus hidup. Apalagi menjauhinya. Sungguh betapa sombongnya manusia yang demikian. Padahal, manfaat peringatan akan sangat dibutuhkan. Apalagi dalam kehidupan yang serba hedonis ini, selayaknya kita berselimut peringatan agar tak terkontaminasi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel