
KELUARGA PEWARIS SURGA
Sabtu, 26 Februari 2022
Edit

Oleh: Ramsa
Siapa yang tak mau berlibur ke surga? Jalan-jalan ke Bali saja sudah banyak yang senang dan mengiginkannya. Padahal mesti keluarkan dana yang banyak. Semua orang waras pasti mau. Karena sudah banyak yang mengerti akan keindahan dan berbagai fasilitas menarik yang ada hanya di surga. Di dalam surga tidak ada pendengaran yang sia-sia. Dan terjaganya pandangan mata dan hati. Hanya ada pandangan dan sesuatu yang baik-baik.
Berbagai kesenangan hidup bagi manusia, ada standar dan kesukaan masing-masing. Ada yang senang jalan-jalan. Senang berkuda, senang ke taman bunga. Berbagai keinginan terhadap keindahan dunia. Semua terasa wajar bagi anak-anak kita.
Keluarga muslim manapun pasti mengharapkan jadi keluarga pewaris surga yang Allah sudah berikan beberapa cirinya :
Pertama, orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya. Yaitu, orang-orang yang pada waktu salat memusatkan perhatian hanya kepada Allah serta ikhlas dalam menjalankannya. Memang, untuk mencapai khusyuk dalam shalat sangat berat. Tapi dengan ketulusan hati dan tetap fokus pada setiap apa yang kita baca serta menghayati artinya, kekhusyukan akan tercapai.
Dalam tafsir Ibu Abbas, orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, yakni orang-orang yang merendahkan diri, tawaduk, tidak melirik ke kanan dan kiri, dan tidak pula meninggikan tangan mereka (mengangkat kedua sikut) dalam shalat.
Kedua, orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan tidak berguna, yakni orang-orang yang meninggalkan kebatilan dan sumpah yang tak perlu.
Ketiga, orang-orang yang menunaikan zakat. Zakat memberi banyak manfaat bagi pelakunya, di antaranya membersihkan diri dari sifat kikir dan cinta berlebihan pada dunia. Serta menyucikan hati sehingga menumbuhkan sifat-sifat kebaikan dalam diri.
Keempat, orang-orang yang menjaga kemaluannya dari perbuatan keji dan zina. Saat ini, menjaga kemaluan dari hal-hal yang haram terasa berat. Karena untuk mendekati perbuatan zina, sudah semakin mudah diakses. Untuk itu kita berusaha menahan hati dan pandangan agar tidak tergoda mendekati perbuatan terkutuk di mata Allah SWT.
Berusahalah setia terhadap istri yang kita miliki, sesungguhnya itu tiada tercela. Barang siapa mencari di balik itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas, yakni orang-orang yang melanggar halal dan mengerjakan yang haram.
Kelima, orang-orang yang menahan pandangannya. Artinya, menjaga pandangan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Pandangan mata itu panah beracun yang membuat kita terjerumus ke dalam hal-hal yang diharamkan.
Keenam, orang-orang yang memelihara amanah dan menepati janji, yakni terhadap perkara-perkara yang diamanatkan kepada mereka, seperti shaum, wudhu, mandi janabat, titipan, dan sebagainya. Wa’ahdihim (dan janjinya) baik terhadap Allah SWT maupun terhadap sesama manusia. Raa’uun (memelihara), yakni menjaganya dengan cara menunaikannya.
Ketujuh, orang-orang yang memelihara salatnya, yaitu senantiasa menunaikan shalat tepat pada waktunya dan berjamaah di masjid bagi kaum Muslimin. Hal ini terasa berat bagi orang-orang yang tidak terbiasa. Banyak saja alasan yang menyebabkan mereka enggan menunaikan salat di masjid berjamaah.
Itulah ketujuh golongan, yakni si pemilik sifat-sifat tersebut. Humul waaritsuun (orang-orang yang akan mewarisi) merupakan orang-orang yang akan menghuni surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. mendapatkan janji indahnya Allah Swt :
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوٰجُكُمْ تُحْبَرُونَ
Artinya: Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan (TQS. Az Zukhruf : 70)
Sebuah kebahagiaan luar biasa bila mampu satu keluarga bersama menuju surga-Nya. Berkumpul dan saling mencari agar tidak ada yang terpisah. Semoga semua dimudahkan menuju SurgaNya. Aamiin~
Wallahu A'lam.