ALLAH BERSAMA ORANG YANG BERTAKWA

ALLAH BERSAMA ORANG YANG BERTAKWA


Oleh: Yuyun Rumiwati

Sahabat, sungguh Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan. Dengan dua potensi dalam diri manusia yaitu jalan fujur dan jalan takwa (QS. Asyam ayat 8).

Maka itulah keunikan manusia dibandingkan malaikat. Malaikat Allah berikan potensi untuk selalu taat. Sedangkan manusia dengan potensi akalnya, telah Allah siapkan untuk memahami ayat-ayat-Nya, baik yang qouliyah maupun Kauniyah-Nya.

Bagaimana pun secara Fitri manusia memiliki potensi baik. Namun, ujian syaitan sebagai musuh nyata akan terus mencari jalan untuk membuat manusia meninggalkan dari jalan ketaatan.

Lalu, bagaimana agar kita kokoh di jalan ketaatan dan kebaikan? Sedangkan kita faham manusia juga punya keterbatasan. Belum lagi musuh nyata manusia akan terus menggoda dalam segala arah.

Maka tiada jalan terbaik, selain kita berlindung dan memohon pertolongan pada Allah. Dan memohon agar selalu dalam bimbingan-Nya.

اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ هُمْ مُّحْسِنُوْنَ ࣖ ۔
"Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. An-Nahl: 128)

Dalam ayat tersebut jelas disampaikannya, bahwa Allah bersama orang-orang bertakwa. Maka saat seorang hamba berniat dan berazam untuk menjadi hamba yang bertakwa insyaallah kemudahan dan pertolongan Allah itu ada. Dialah sang Maha baik.

Dan orang-orang yang bertakwa (taat dengan perintah Allah, dan meninggalkan segala larangannya) akan melahirkan kebiasaan berbuat baik.

Kebiasaan dalam kebaikan dan takwa inilah hakikatnya kunci seorang hamba untuk senantiasa dekat. Iya dekat dalam taat.

Dan sebaliknya, saat hati kita mendekat dan azam kita untuk kebaikan menguat, justru saat itu musuh manusia (syetan) berkerja keras untuk menguasai kita.

Belajar dari kejadian akhir-akhir ini. Dengan mudahnya manusia (tokoh yang berlatar belakang muslim). Justru mengungkapkan yang jauh dari fitrah dan konsekuensi orang mukmin tentu membuat kita marah bahkan ada rasa takut juga.

Sungguh, jalan istikamah dalam ketaatan. Sulit saat kita kerjakan sendiran. Butuh komunitas dan jama'ah yang mengkondisikan.

Terlebih saat kita memimpikan ketakwaan dan kebaikan itu menjadi kebiasaan umum. Bukan sekedar individu muslim. Maka tiada jalan lain, selain mengbalikan misi takwa secara umum. Dan lagi-lagi untuk meraih ketakwaan dalam masyarakat, tidaklah mudah banyak tantangan sistem yang mendominasi saat ini.

Oleh karena itu tiada jalan agar umat ini senantiasa dalam kebersamaan bersama Allah. Maka butuh penyiapan pondasi masyarakatnya yang diatur dengan syariat .

Kunci dan tekat generasi dan para orang tua agar tetap berusaha mengisi dengan kebaikan dan takwa.

Allahummarhamna bil Qur'an. Semoga Allah menjaga lisan maupun perbuatan. Dan mengokohkan kita dalam perjuangan untuk membentuk pribadi bertakwa maupun rakyat bertakwa.

Walauallam~

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel