HATI YANG TERBUKA DAN TERTUTUP

HATI YANG TERBUKA DAN TERTUTUP


Oleh: Titin
Owner Angkringan Jahe Merah

Hati terbuka adalah hati yang mendapatkan rezeki yang mana hatinya terbuka karena Allah. Sehingga dapat menerima agama Islam. Mereka melihat kekuasaan Allah, kebesaran-Nya yang terdapat dalam indah dan ajaibnya alam ini. Yang kemudian terbukalah hatinya untuk menerima pancaran cahaya dan Nur Ilahi. Mereka bisa menerima dengan keimanan yang bahwa peristiwa alam bukanlah peristiwa biasa yang merupakan proses alam itu sendiri.

Namun sebaliknya orang yang tertutup hatinya mereka akan membaca dengan kebodohan dan pandangan yang picik bahwa proses alam hanya terjadi dengan sendirinya secara alami. Inilah yang menutup masuknya pancaran Ilahi sehingga tertutup hatinya.

2 golongan hati ini terdapat dalam firman Allah SWT berikut:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata (Q.S. Az-Zumar 39:22)

Seorang hamba bertanya kepada Rasulullah SAW: "ya Nabi Allah, Bagaimanakah Hati yang terbuka itu?" Beliau menjawab, "apabila cahaya menerangi hati, maka ia menjadi terbuka dan lapang." apakah tanda yang demikian itu ya Rasulullah, lanjutnya.

"Menghadapkan diri kepada kehidupan negeri yang abadi dan menjauhkan diri dari kehidupan negeri yang penuh tipuan dan mempersiapkan diri untuk mati sebelum kematian itu datang" ( Riwayat Ibnu Mardawiyah)

Ternyata riwayat tersebut di kuatkan oleh at-Tirmidzi dari Ibnu Umar. Yang menjelaskan hal yang sama yaitu orang mukmin terbaik adalah mereka yang selalu mengingat kematian dan mempersiapkannya sebelum mati. Adapun orang yang berhati kasar dan membantu akan mengalami kecelakaan yang besar karena sikapnya yang keras kepala tidak mau mengingat Allah. Kecelakaannya mereka dimasukkan golongan orang yang jauh dari Allah yang disebabkan hatinya yang membatu. Mereka benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata. Dan setiap orang dengan mudah mengetahui keburukan mereka.

Sesungguhnya kita banyak menjumpainya orang-orang yang demikian. Sungguh kasihan ya, mereka bangga dengan kedunguannya yang telah tersebut, jabatan kepicikannya yang mereka sandang. Dan kesesatannya yang mereka anggap sinar terang langkah-langkahnya. Tsumma naudzubillah Min dzalik.

Kenyataan demikian tentu sebagai manusia berakal yang takut mati tentu akan mempersiapkan diri bekal sebaik-baiknya sebelum mati. Dengan membuka hati menerima dan menjalankan Islam kaffah. Agar Nur cahaya Islam bisa menerangi kehidupan di dunia wal akhir until Jannah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel