SAATNYA, CERITA ITU KITA YANG TULIS

SAATNYA, CERITA ITU KITA YANG TULIS


Oleh: Maya Rohmah

Moms, saat ini zamannya daring. Semua serba daring. Belajar daring, diskusi daring, belanja daring, jalan-jalan pun bisa dilakukan secara daring. Daring duraring lah pokoknya.

Apakah hanya orang dewasa yang bisa dan biasa melakukannya? Tidaaak. Anak-anak pun, sejak era daring ini terampil lho melakukan hal-hal di atas termasuk belanja daring! Saya saja kaget, ponakan saya berusia pra sekolah sudah mengeklik aneka mainan di S***ee dan menambahkannya ke keranjang dan melakukan transaksi. Emaknya kaget ketika mendapat notifikasi tagihan.

Kemampuan anak-anak untuk menyerap dan melakukan suatu hal yang baru, jauh lebih cepat daripada orang dewasa. Geleng-geleng kepala ala Indiahe dibuatnya.

Jam berselancar mereka di internet kini makin bertambah akibat sekolah daring. Tak dipungkiri, ada banyak konten positif di sana. Namun, konten-konten negatif tak kalah lihainya meliuk-liuk mencari celah untuk menunjukkan diri mereka, tak terkecuali di depan anak-anak kecil.

Nah, untuk itu, kita, orang dewasa ini, selain membelikan mereka buku cerita anak atau menyediakan fasilitas untuk mereka untuk melihat konten-konten anak di laman maya, kenapa tidak kita buat juga cerita untuk mereka konsumsi?

Moms, yang paling tahu anak kita pastilah kita, ibunya. Kita yang paling tahu tentang sisi mana dari anak kita yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan lebih. Misal nih, anak kita saat berlomba dengan saudaranya selalu tidak bisa menerima saat dia kalah dalam suatu permainan. Nah, berarti kecerdasan emosi dan spiritualnya yang kurang. Dari sini kita bisa menulis berbagai cerita yang disisipi pesan tentang bagaimana menerima kekalahan dengan baik atau apa yang mesti dilakukan ketika kesal atau marah. Bisa kita sisipkan juga pesan bahwa apa yang terjadi adalah ketetapan dari Allah.

Jika dahulu kita hanya menjadi penikmat dan pembaca cerita anak, sekarang saatnya kita menuliskan sendiri kisah-kisah itu.

"Tapi susah, ah. Saya belum punya ilmunya, gak bisa nulisnya," katamu.

Tenaaang, para mentor dari Linimasa Newscom yaitu Cikgu Fawatifu Syu'ara, Cikgu Afiyah Rasyad dan Cikgu SevenNingty Asbfa akan mengajarkan teknik menulis cerita anak lebih lanjut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel