
ADANYA ATURAN ALLAH ADALAH WUJUD CINTA ALLAH TERHADAP HAMBANYA
Senin, 16 Agustus 2021
Edit

Saat stress, banyak masalah, pikiran ruwet, jangan bingung, apalagi sampai mengkonsumsi narkoba untuk menghalaunya. (Jadi ingat peristiwa beberapa hari lalu.) Narkoba hanya membuat anda melupakan masalah hanya sesaat. Setelahnya semua akan kembali, bahkan masalah semakin banyak. Anda bisa kecanduan, padahal harga narkoba tidak murah.
Anggap saja anda orang kaya, uang di mana-mana, tapi anda melanggar undang-undang negara. Anda bisa ditangkap dan dipenjara. Kalaupun Anda bisa menggunakan kekayaan untuk membebaskan diri dari penjara, akan tetapi nama anda terlanjur rusak di mata masyarakat. Bukankah itu juga masalah?
Lalu harus bagaimana? Apalagi sekarang Covid-19 di mana-mana. Hampir semua kota diserang covid-19, hingga banyak rumah sakit penuh dan tidak mampu menampung pasien yang datang berobat. Bagaimana tidak stres? Atau mungkin anda punya problem yang lebih berat dari pandemi ini? Semua pasti ada solusinya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اعوذ بالله من الشيطان الرحيم
فَفِرُّوْۤا اِلَى اللّٰهِ ۗ اِنِّيْ لَـكُمْ مِّنْهُ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ
"Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu." (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 50)
Allah Ar Rahman Ar Rohim. Dengan Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah memerintahkan kepada manusia agar bersegera taat kepada-Nya. Hal ini semata-mata karena Allah mengasihi semua hambaNya. Dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
بسم الله الرحمن الرحيم
وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa," (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 133)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman:
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
سَا بِقُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَ الْاَ رْضِ ۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِا للّٰهِ وَرُسُلِهٖ ۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
"Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 21)
Semua itu bukti cinta Allah kepada manusia. Allah menyeru manusia agar masuk surga, tentu syarat dan ketentuan berlaku. Syaratnya manusia harus taat. Ketentuannya amal perbuatan harus dilakukan dengan ikhlas dan benar. Benar sesuai syariat Allah hingga menggapai maghfirah dan ridho-Nya.
Maghfirah atau pengampunan Allah tidak cukup dengan membaca istighfar seribu kali sehari, tetapi disertai melakukan dosa. Sebab kebanyakan orang masa kini beramal mempunyai istilah STMJ, salat taat maksiat jalan. Salat taat sehari lima kali sesuai syariat, keluar masjid buka aurat. Baca Yasin setiap malam Jum'at, tapi setiap hari bergunjing. Bulan Ramadhan menjalankan puasa, tapi hutang riba pun dilakukan. Astaghfirullah.
Bukan, bukan yang demikian yang disebut bersegera kepada maghfirah (ampunan)Nya. Bagaimana mungkin ia mendapat ampunan, jika ia senantiasa melakukan dosa? Kalaupun Allah mengampuni, lalu ia melakukan dosa lagi, begitu terus, apa tidak sama dengan mempermainkan Allah? Agar tidak demikian, maka wajib untuk menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan Allah.
Semua problematika kehidupan, sudah ada solusinya dalam syariat Islam. Islam mengatur segala sesuatu dengan rinci dan detail. Tinggal manusia mau memakai atau tidak. Akan tetapi jika menginginkan terlepas dari seluruh kesulitan hidup, maka perlu menjalankan semua syariat tanpa terkecuali, tanpa tapi. Bersama itu Allah akan mengampuni dosa-dosa, dan mencurahkan berkahNya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
بسم الله الرحمن الرحيم
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 96)
Maka sudah saatnya kita kembali kepada aturan Allah, menerapkan semua ketentuanNya, rambu-rambuNya, aturanNya. Wallahu a'lam bish shawab.
Mojokerto, 15 Juli 2021