
SABAR BEKAL MENUJU SURGA
Sabtu, 31 Juli 2021
Edit

Oleh : Muslihah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَا صْبِرْ فَاِ نَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ
"Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan." (QS. Hud 11: Ayat 115)
Sabar, banyak orang bilang kata ini ringan di mulut tapi berat dalam pelaksanaan. Bisa jadi hal itu benar. Apalagi di zaman yang serba hedonis saat ini. Kata sabar seolah sulit direalisasikan. Kebanyakan orang menganggap sabar itu adalah menerima keadaan dengan pasif. Misal sedang ditimpa musibah, sakit, kecelakaan, atau bahkan orang terkasih pergi untuk selamanya. Akan tetapi ternyata sabar tidak hanya sebatas itu.
Kalau dalam contoh di atas, bisa jadi benar, jika sabar itu menerima dengan pasif. Tentu harus disertai rasa ikhlas dalam hati. Ya, karena seseorang tak bisa dibebut sabar jika hatinya belum bisa ikhlas menerima kejadian yang menimpa dirinya, terutama dalam kejadian yang tak diinginkan.
Pada kesempatan lain, kata sabar tidak cukup hanya diam, tetapi harus disertai dengan usaha untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi kesulitan yang sedang dialami. Misal menghadapi sakit karena penyakit tertentu, maka berusaha untuk sembuh dengan berobat dan menjalani serangkaian perawatan itu juga bagian dari sabar. Harus bed rest, harus minum obat, harus disuntik, harus merasakan sakit, tidak enak dan lainnya ikhlas menjalani itu semua adalah bagian dari sabar.
Diriwayatkan ada seorang perempuan yang menderita epilepsi datang kepada Rasulullah. Ia mengadu,
"Ya Rasulullah, tolong berdoalah untukku agar aku sembuh dari penyakit ini!"
"Jika engkau bersabar, maka surga untukmu," jawab Rasul.
"Baiklah jika demikian. Akan tetapi doakan agar saat penyakitku kambuh tak tersingkap auratku!"
Kemudian Rasulullah Saw mendoakannya. Dalam riwayat lain disebutkan ada seorang buta yang datang kepada Rasulullah Saw, ia memohon doa.
"Wahai Rasulullah, berdoalah untukku agar aku sembuh dari buta!"
"Jika engkau bersabar, maka surga untukmu."
"Baiklah, Ya Rasulullah, jika demikian aku akan bersabar."
Sabar yang lain adalah sabar dalam taat. Menjalankan setiap perintah Allah dengan ikhlas semata karena itu diperintahkan Allah dan berharap ridla-Nya saja itu termasuk sabar. Salat fardlu yang lima, zakat, puasa, sedekah, menutup aurat, menuntut ilmu, belajar Istiqomah membaca Al Qur'an, belajar Istiqomah salat Tahajud, belajar Istiqomah salat Dhuha, belajar Istiqomah menulis, in syaa Allah itu semua bagian dari sabar.
Seorang suami bekerja dengan pekerjaan halal, meski harus bersusah payah, ikhlas karena takut memberi nafkah anak istrinya dengan yang haram, juga bentuk kesabaran. Begitupun seorang istri diam di rumah, ikhlas tak memiliki penghasilan sendiri demi menjalankan pekerjaan rumah dan mendidik anak-anak, pun termasuk sabar. Bahkan seorang wanita yang hamil anak suaminya, menjalani ngidam, muntah-muntah, dan lain-lain yang hanya dirasakan saat hamil, itu juga sabar. Bahkan seorang ibu yang ikhlas merasakan sakit akibat melahirkan, itu juga bentuk sabar.
Meninggalkan berbagai macam larangan Allah, itu juga salah satu bentuk dari sabar. Tidak minum khamr, tidak mencuri, tidak bergunjing atau ghibah, tidak berpacaran apalagi sampai berzina, tidak membuka aurat saat di tempat umum, tidak makan makanan haram, tidak berbicara kotor, tidak mengumbar emosi semua itu bentuk dari sabar.
Seseorang yang menahan marah tanpa sebab syar'i juga bentuk sabar. Suatu hari Rasulullah didatangi seorang pemarah, lalu Rasulullah Saw bersabda,
"Jangan marah bagimu surga."
Konsisten dalam iman, seperti yang di contohkan sahabat Bilal saat awal masuk Islam. Ia disiksa oleh majikannya sedemikian rupa, tetapi dengan teguh menggenggam iman Islam. Demikian pula Sumayyah dan suaminya rela mati dalam siksaan orang kafir Quraisy demi mempertahankan iman Islam dalam dada.
Inilah bentuk-bentuk sabar yang harus dimiliki oleh orang beriman. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
بسم الله الرحمن الرحيم
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153)
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Mojokerto, 29 Juli 2021