JUAL BELI DENGAN ALLAH

JUAL BELI DENGAN ALLAH


Oleh : Umi Rizkyi

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar istilah jual beli. Baik itu untuk memenuhi kebutuhan hidup, ekonomi, bahkan setingkat hukum serta kekuasaan saat ini bisa untuk diperjualbelikan. Tak ada yang tak mungkin saat ini.

Ketika rakyat jelata melakukan kesalahan, misalnya mencuri pisang di kebun tetangga atau mencuri ayam, hukum selalu tajam dan keras kepada mereka. Padahal jika diselidiki dan diamati mereka melakukan itu karena terpaksa. Mereka seorang pengangguran, tidak memiliki pemasukan dan penghasilan. Sedangkan kebutuhan hidup menuntutnya untuk tetap memenuhinya. Akhirnya mereka dihukum pidana selama berapa bulan bahkan ada yang bertahun-tahun.

Hal yang terjadi akan jauh berbeda jika yang melakukan kesalahan dan kesengajaan itu para pejabat dan orang kaya Yeng memiliki cukup uang. Misalnya pejabat yang korupsi. Tidak hanya jumlah ribuan, jutaan, milyara bahkan triliunan mereka berkeliaran ke mana-mana. Tanpa ada sanksi tegas terhadap mereka.

Tak ada hukum pidana yang berarti untuk mereka dibandingkan dengan banyaknya uang yang dikorupsinya. Bahkan jika ada yang terpidana dengan waktu yang lebih singkat dari pada rakyat jelata mencuri pisang tadi.

Begitu pula fasilitas dan perabotan di penjara juga jauh berbeda. Jika pencuri pisang tadi, penjara yang penuh sesak. Bahkan tidur harus dengan duduk. Sangking penuhnya. Namun berbeda dengan penjara pelaku korupsi, mereka tinggal di penjara yang ber AC, ada TV, kulkas dan perlengkapan lainnya.

Sungguh sesuatu yang bertolak belakang dengan sikap seorang muslim sejati. Di mana mereka akan melakukan jual-beli dengan Allah. Baik dengan jiwa maupun hartanya. Seperti yang tercantum dalam surat cinta-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

۞ اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung." (QS. At-Taubah[9]:111).

Sungguh sangat jauh berbeda taraf keimanan seseorang. Terlebih bagi kita yang ada di Indonesia ini. Kita masih merasa aman dan berleha-leha dalam mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal nanti. Kita masih sayang bersedekah harta untuk orang lain yang membutuhkan. Apalagi berjualbeli dengan Allah dengan jiwanya. Hal ini begitu jauh dari keimanan kita terhadap Allah jika ditujukan dengan ayat di atas.

Namun jauh berbeda dengan saudara-saudara kita yang tinggal di Myanmar, Uighur, Gaza, Palestina dan banyak saudara muslim yang tinggal di luar negeri sana. Mereka benar-benar melakukan jual-beli dengan Allah SWT yang sesungguhnya.

Mereka relakan harta yang dicintainya. Mereka rela dengan segala daya upaya agar senantiasa mempertahankannya keislaman dan keimanan mereka. Sekalipun nyawa dan jiwa mereka sebagai taruhannya.

Tak sedikitpun mereka bergeming dan mundur dari pertarungan dan peperangan itu. Mereka hanya memiliki satu prinsip yaitu mati Sahid atau hidup dengan meraih kemenangan. Begitulah tingkat keimanan tertinggi seseorang. Rela memberikan dan berjual-beli dengan Allah tanpa ragu dan penuh keyakinan. Takkan goyah imannya sedikitpun dari taat dan takwa kepada Allah.

Ya Robb, lindungilah saudara-saudara kami yang tinggal di Uighur, Palestina, India, Myanmar, Gaza dan di belahan bumi manapun mereka tinggal. Berikanlah keselamatan jiwa-jiwa mereka. Lenyapkan dan cabutlah berbagai penderitaan dan kenistaan yang mereka alami bertahun-tahun terakhir ini. Angkat dan tinggikan derajat mereka. Berikan kekuatan yang luar biasa untuk melawan musuh-musuh Islam. Berikanlah kemenangan hakiki terhadap kaum muslim di sana. Bagi yang sahid berikan tempat terindah dan layak bagi mereka, yaitu surga-Mu. Aamiin Ya Rabbal Al-Amin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel