JANGAN GADAIKAN AGAMAMU

JANGAN GADAIKAN AGAMAMU


Oleh : Umi Rizkyi

Di era kapitalisme ini segala sesuatu ditakar dan diukur dengan materi. Dari mana bisa dihasilkan materi, dari sana pula ia akan berusaha melakukannya. Jika itu sedikit materi uang didapatkan, maka ia akan berusaha untuk mendapatkan materi yang lebih banyak lagi. Demikianlah seterusnya.

Hal itu mudah dan bisa saja terjadi, karena standard dan ukurannya ialah banyak tidaknya materi atau keuntungan yang didapatkannya. Tidak memandang apakah itu halal ataupun haram. Tak peduli itu mendzolimi orang lain atau tidak. Tak menghiraukan itu berbuah dosa atau pahala. Yang penting ia mendapatkan materi dan keuntungan di dalamnya.

Padahal sebagai seorang muslim, hendaklah berusaha taat dan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Termasuk dalam hal meniti kehidupan ini. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, bahkan sampai pemerintahan semua ada dalam aturan Allah SWT.

Namun demikian tak sedikit orang yang lalai dan abai terhadap aturan-Nya. Misalnya saja kewajiban bagi seorang muslimah untuk menutup aurat. Masih banyak muslimah yang enggan untuk berhijab. Dengan alasan tututan karir, pekerjaan bahkan ada pula yang merasa tidak gaul, keren dan tidak mengikuti kemajuan zaman.

Ada lagi tentang pergaulan. Islam mengatur bahwasanya dianjurkan untuk menundukkan pandangan antara satu dengan yang lainnya. Dilarang untuk tabaruj bagi perempuan. Dan adanya larangan untuk bercampur baur antara laki-laki dan perempuan. Serta dilarangnya seorang laki-laki dan seorang perempuan berduan di suatu tempat dan tanpa ditemani mahkram, karena yang demikian itu maka yang ke tiga adalah syetan.

Kemudian ada lagi, riba telah merajalela. Baik kalangan pejabat, guru, dokter, penguasa bahkan rakyat biasa telah menjadikan riba satu-satunya jalan dan solusi atas segala permasalahan ekonomi yang semakin hari serasa semakin sempit dan menghimpit. Sehingga ia merasa bahwa riba adalah solusi yang tepat.

Contoh aktifitas riba misalnya hutang dengan bunga, beli kendaraan, handphone, labtop, perabotan rumah tangga dengan sistem leasing dan lain sebagainya.

Kemudian saat ini banyak orang yang rela menggadaikan agama demi keuntungan bahkan hanya sekedar mendapatkan mie instan dan sebungkus nasi. Banyak kasus yang terjadi yang demikian ini.

Misalnya ia menjadi korban provokasi terhadap suatu hal, akhirnya mereka memusuhi orang-orang yang memperjuangkan Islam dan selalu berusaha menjelek-jelekkan Islam. Mereka rela menggadaikan agamanya, padahal tanpa gaji yang berarti dan keuntungan yang tidak seberapa. Mereka bahkan rela menjadi penista agama asal nama golongan atau jamaahnya tetap eksis.

Ada pula para ulama yang justru dengan ilmu agamanya mereka memelintirkan makna dari sebuah hukum Islam yang sesungguhnya. Mereka tak ragu dan tak ada rasa takut sedikitpun. Bahkan mereka merasa puas dan bangga telah melakukan semua itu. Mereka menjualbelikan ayat-ayat Allah SWT dengan harga yang sangat murah.

Ada pula suatu kelompok atau golongan yang selalu menghalangi adanya perkembangan masyarakat. Di mana masyarakat sudah mulai sadar dan membutuhkan adanya hukum yang adil. Hukum yang menciptakan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Hukum yang diridloi Allah SWT. Yaitu adanya sebuah aturan Islam yang dipimpin oleh seorang Kholifah.

Justru mereka malah mengahalau dan berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi berkembangnya taraf berpikir masyarakat. Dengan mengatakan bahwa para pejuang Islam dengan kata radikal, terorisme dan anti Islam.

Padahal telah jelas Allah mengingatkan kepada umat-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِشْتَرَوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًا فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِهٖۗ اِنَّهُمْ سَاۤءَ مَاكَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Mereka memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, lalu mereka menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang mereka kerjakan." (QS. At-Taubah[9]:9).

Dalam ayat tersebut telah jelas, bahwa berbagai contoh fakta di atas adalah suatu perbuatan yang buruk. Dengan kata lain, akan mendatangkan murka dan dosa dari Allah SWT.

Oleh karena itu, janganlah menjadi orang-orang yang menjualbelikan ayat Allah dengan murah dan jangan pula menjadi penghalang bagi pendakwah Islam serta orang-orang yang senantiasa mengajak kepada jalan Allah yaitu Islam.

Semoga kehidupan Islam akan segera kembali. Dengan dimulainya tumbuh berkembangnya pemikiran serta kesadaran umat terhadap Islam secara keseluruhan. sehingga umat rindu dan menginginkan satu-satunya aturan yang diterapkan hanya Islam. Karena hanya islamlah yang mampu memberikan kesejahteraan, ketentraman, kedamaian dan kemaslahatan umat bisa terwujud. Allahuaklam bishowab.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel