AL- AQABAH

AL- AQABAH


Oleh: Titin Hanggasari

Al-aqabah adalah Jalan kebaikan. Inilah seharusnya jalan yang harus ditempuh oleh semua manusia. Yaitu jalan yang ditempuh setelah melalui cara yang sulit dan mendaki. Memerlukan kesungguhan jiwa, melawan hawa nafsu dan godaan setan untuk melakukannya sampai pada titik kebajikan.

Namun banyak yang tergelincir di persimpangan jalan. Diberitakan pada ayat-ayat cinta di Al-Quran. Adanya sebagian manusia yang mempunyai sikap Congkak, sombong seolah tidak ada yang berkuasa atas dirinya. Lebih parahnya lagi seolah tidak ada yang melihat tingkah polahnya. Padahal mereka lupa, sejumlah kenikmatan berlimpah itu dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bukankah melihat, mendengar, dan juga adanya petunjuk hidup adalah suatu kenikmatan yang amat besar?

Tafsir surat al-Balad ayat 11-16

Allah berfirman:

فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ
Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar(Q.S. al-Balad:11)

Pada ayat ini al-aqabah melekat pada kata “iqtahama”. Kata tersebut berasal dari jalan di gunung yang tidak rata mendaki, kasar, dan sulit dilalui. Demikian para mufasir memberikan penjelasannya. Yang mana dalam konteks ayat ini tidak ditunjukkan fakta ditinjau menurut bahasa. Yaitu berupa ungkapan yang menunjuk kepada beberapa amal yang akan disebutkan dalam ayat sesudahnya.

Dijelaskan bahwa sifat mendaki lagi sukar yang ditempuh tersebut adalah orang yang membelanjakan hartanya yang tidak dibenarkan oleh Syariah. Alqurthubi berkata, "maka Mengapa orang yang mengaku telah membelanjakan hartanya untuk memusuhi Muhammad itu menginfakkan hartanya? Mengapa dia tidak menginfakkan hartanya untuk menempuh jalan yang sulit lagi sukar sehingga dia akan aman?"

Kemudian dijabarkan pada firman Allah:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ
Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?(Q.S. al-Balad: 12)

Khithab pada ayat ini adalah Seruan kepada Rasulullah juga bagi umatnya bagaimana cara menempuh jalan yang sukar lagi mendaki itu.

Bentuk kata tanya pada huruf hijaiyah “maa” diharapkan dapat memunculkan jawaban rasa dari semua pendengar atau pembacanya mendorong untuk lebih mengetahui, memperhatikan, dan mementingkan tentang al-aqabah dan terdorong untuk mengerjakannya.

Kemudian dilanjutkan dengan firman Allah:

فَكُّ رَقَبَةٍ
(Yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),(Al-Balad : 13)

Memerdekakan budak dan bersedekah adalah merupakan salah satu amal yang paling utama. Firman Allah:

أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ
atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (Al-Balad : 14)

Nama lain disamping memerdekakan budak, adalah memberi makanan pada hari kelaparan. Memberikan makan merupakan tindakan utama terlebih pada waktu kelaparan atau paceklik.

Disamping itu memberikan makan kepada anak yatim, seperti dalam firman Allah SWT:

يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ
(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, (Al-Balad : 15)

Selanjutnya bersedekah kepada fakir miskin. Yaitu orang-orang yang hidupnya dalam kekurangan harta yang lebih parah kondisinya. Dalilnya adalah Firman Allah:

أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ
atau orang miskin yang sangat fakir (Al-Balad : 16)

Menurut Al qurtubi, kategori miskin ini yaitu "orang yang tidak memiliki apa-apa, sehingga seolah-olah ia telah melebur dengan tanah dikarenakan kemiskinannya yang menimpanya. Dia tidak memiliki sesuatu yang bisa dijadikan penopang kehidupannya kecuali tanah."

Inilah al-aqabah, melakukan hal yang sulit dan mendaki, serta memilihnya. Tetapi bisa menghantarkan pelakunya mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan abadi.

Beberapa hal yang harus ditempuh pada jalan ini, bagaimana agar menjadi ringan. Tidak merasa berat terikat, melaksanakan, dan mengamalkan syariahNya. Sebab sejumlah amal sholeh tersebab ringan menjalankannya. Rasa sulit dan berat menjalankannya karena pelaku hanya fokus mempertimbangkan kepentingan dan kalkulasi materi duniawinya saja. Titik ini harus mampu diupayakan melebur tegak lurus bersandar hanya pada syariah.

Pada pelajaran membebaskan budak adalah merupakan amal sholeh yang pelakunya akan diganjar dengan pahala yang amat besar. Sabda Rasulullah SAW: "barangsiapa membebaskan seorang budak, niscaya Allah akan membebaskan setiap anggota badannya dari api neraka dengan sebab pembebasannya untuk setiap anggota badan budak tersebut, sehingga kemaluannya dengan kemaluan budak yang dibebaskan itu" (HR al-bukhari) pahalanya semakin besar seiring harga dari budak tersebut.

Pahala besar lainnya terdapat pada keutamaan memberikan makan dimasa kelaparan. Dari shuhaib Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "yang terbaik dari Kalian adalah yang memberi makan dan menjawab salam" (HR. Ahmad).

Al-aqobah adalah jalan terjal menuju kebaikan, kehidupan berkah dunia dan akhirat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel