
AMAL YANG SIA-SIA
Jumat, 13 Mei 2022
Edit

Oleh: Enny Ummu Almira
Amal adalah Suatu perbuatan baik yang dikerjakan oleh Manusia yang diridai oleh Allah SWT.
Amal dalam Agama Islam tidak terbatas hanya pada ibadah, seperti ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama, Tetapi Ilmu dalam hal ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia yaitu Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan terbagi menjadi ilmu Agama, ilmu Alam, ilmu Sosial, serta ilmu Kehidupan.
Imam Ali RA berkata, “ilmu diiringi dengan perbuatan (Amal). Barang siapa berilmu maka dia harus berbuat. Ilmu memanggil perbuatan. Jika dia menjawabnya maka ilmu tetap bersamanya, namun jika tidak, maka ilmu pergi darinya."
Ternyata amal saja tidak cukup, karena dikisahkan ada seorang sholeh yang selama 70 tahun selalu beribadah, namun tidak masuk surga, karena memang salah satu syarat masuk surga adalah karena Rahmat dari Allah.
Sehingga ada yang mereka beramal ketika di dunia namun ternyata Sia-sialah amal mereka. Seperti tercantum dalam ayat Al-Qur'an.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الْآخِرَةِ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ ۚ هَلْ يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 147)
Bahkan orang-orang seperti ini karena mereka tidak beriman, bisa jadi mereka hanya meniru-niru tanpa ilmu di dalamnya dalam melakukan amal perbuatan. Atau karena niat lain selain ikhlas karena Allah. Banyak sekali ancaman untuk mereka yang beramal tapi sia-sia.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ
"Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 146)
Karena bisa jadi mereka tidak sami'na wa atha'na, kami mendengar dan kami taat, bahkan memilih-milih dalam beramal, yang sesuai dengan selera dan ego mereka ambil, sedangkan yang tidak sesuai dengan selera atau ego dan keinginan, mereka abaikan dan tidak ditaati. Meski sudah mendapatkan pengetahuan tapi karena melakukan bukan karena Allah, mereka tetap tidak mau menerima. Sehingga Allah kunci dan butakan hati mereka dari kebenaran.
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan." (QS. Al Hud 11: Ayat 15)
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al Hud 11: Ayat 16)
Kisah ini dialami oleh Fir'aun dan pengikutnya, dimana mereka selalu mendustakan Nabi Musa, tidak percaya dengan ajaran yang dibawa Nabi Musa karena kesombongan Fir'aun, sehingga menjelang akhir hidupnya saat mau ditenggelamkan di tengah lautan, barulah Fir'aun dan pasukannya sadar, namun sia-sia dan terlambatlah taubat mereka, sehingga Fir'aun dan pasukannya tetap tenggelam dan diancam dengan neraka.
Lalu Allah abadikan kisah ini dengan mengawetkan jasad Fir'aun agar sebagai bukti bagi orang-orang yang beriman. Tapi mengapa pada kenyataannya jaman sekarang masih banyak yang sombong dan terlalu sibuk mengejar dunia sampai melupakan akhirat? Tidakkah mereka belajar dari kisah Fir'aun ini? Allahu'alam.