
KETIKA MANUSIA DURJANA MENGENGGAM KEKUASAAN
Rabu, 16 Februari 2022
Edit

Oleh: Emmy Emmalya
Manusia yang tidak beriman kepada Allah ketika diberikan kekuasaan di dunia dia akan merasa dialah yang memiliki dunia dan seisinya, sehingga dia bersikap pongah, angkuh dan mudah menzolimi manusia yang lemah.
Dia lupa bahwa semua amal perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban di yaumul akhir. Semua kebijakan zalim yang dia berlakukan kepada orang-orang yang berada dalam tanggungjawabnya akan dibalas oleh Allah di akhirat nanti.
Hingga ketika sudah tiba hari pembalasan itu, maka manusia yang diberi kekuasaan itu akan menyesal dan mengandaikan agar dirinya ketika di dunia dahulu mengikuti ajaran yang telah Rasul bawa.
Dia akan menyalahkan syetan yang telah membuat dirinya tersesat, padahal dia memiliki akal sebagai alat untuk berpikir dan memilih. Seharusnya jika dia memakai akal sehatnya maka dia akan mengikuti ajaran yang telah di bawa oleh Rasul-Nya.
Hal ini tergambar dalam surat Al Furqan ayat 29 berikut :
لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَآءَنِيْ ۗ وَكَا نَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِ نْسَا نِ خَذُوْلًا
"sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur'an) ketika (Al-Qur'an) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia."
Ketika sudah sampai pada titik ini, tidak ada lagi pintu untuk kembali dan bertaubat, sudah saatnya untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
Tidak ada kolega, ajudan ataupun pembela, semua akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya. Tidak berlaku lagi harta, jabatan dan keluarga semua sirna bak ditelan ombak tinggal diri meratapi kezaliman yang telah diperbuat.
Bukan hanya satu, dua orang yang di zalimi tapi satu negeri, alangkah dahsyatnya apa yang akan ditimpakan padanya. Sungguh, jika dia masih diberi kesempatan hidup di dunia, semua bisa di perbaiki tapi ketika sudah tidak ada maka apa yang bisa menambalnya.
Hanya beribu-ribu nestapa yang akan didapatinya. Tidakkah manusia yang zalim hari ini berpikir ke sini. Mengapa mereka tidak mengambil pelajaran dari orang-orang zalim terdahulu yang mendapatkan azab dan penghinaan yang sedemikian rupa.
Telah matikah hati nurani mereka sehingga tidak bisa melihat setitik saja kebaikan yang dibawa oleh para penyeru Risalah-Nya? Iblis macam apa hingga seorang yang mengaku dirinya muslim tapi begitu benci terhadap ajaran agamanya sendiri.
Hingga mudah dibutakan hanya dengan segepok uang dan jabatan yang masa berlakunya tidak kan berlangsung lama, setelah usia menua dan masa jabatan pun berakhir tidak ada lagi yang perduli dan simpati.
Renungkanlah wahai manusia yang merasa dirinya lebih dari penguasa alam semesta. Usiamu tidak kan lama karena Allah-lah yang mengenggam jiwa kalian. Walahuallam~