KEHIDUPAN ADALAH PENGULANGAN SEJARAH

KEHIDUPAN ADALAH PENGULANGAN SEJARAH


Oleh: Emmy Emmalya

ٱلَّذِيْنَ يَسْتَحِبُّوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا عَلَى الْاٰ خِرَةِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَيَبْغُوْنَهَا عِوَجًا ۗ اُولٰٓئِكَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ
"(yaitu) orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada (kehidupan) akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan (jalan yang) bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh." (QS. Ibrahim 14: Ayat 3).

Saat ini kebanyakan manusia lebih memilih kenikmatan yang ditawarkan dunia daripada kenikmatan akhirat. Manusia seakan terbutakan oleh indahnya dunia yang penuh fatamorgana.

Padahal semua itu akan sirna seperti kedipan mata, tidak akan tersisa ketika Sang pemilik dunia menghendaki untuk melenyapkan dunia.

Mereka yang mencintai dunia akan senantiasa menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, mereka akan menempelkan stigma-stigma negatif terkait ajaran-ajaran Islam dan menjauhkan pemeluknya dari jalan yang lurus.

Keberadaan manusia seperti mereka akan senantiasa ada di sepanjang zaman. Pada masa Nabi Musa ada Fir'aun, Nabi Ibrahim ada Namrud dan di masa Nabi Muhammad ada Abu jahal.

Dan keberadaan mereka bisa dijadikan sebagai ibroh bagi manusia yang hidup di masa sesudahnya agar tidak melakukan perbuatan yang sama. Tapi ternyata hikmah yang telah diberikan dalam Al Qur'an ini tidak pernah menjadi pelajaran bagi kaum setelahnya tapi malah mengulang perbuatan yang sama.

Sehingga bisa dikatakan kehidupan di dunia ini seperti mengulang sejarah dengan pemeran dan sarana yang berbeda tapi inti yang dilakukannya adalah sama.

Semoga kita semua bisa mengambil ibroh dari setiap kisah yang tersirat dan tersurat dalam Al Qur'an dan bisa mengikuti apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang selalu berjalan di atas keistikamahan dalam keimanan dan ketakwaan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel