MAKANLAH YANG HALAL DAN BAIK SERTA JANGAN MELEWATI BATAS

MAKANLAH YANG HALAL DAN BAIK SERTA JANGAN MELEWATI BATAS


Oleh: Umi Rizkyi

Setiap manusia menginginkan sesuatu yang baik dan terbaik untuk dirinya. Namun terkadang karena ego dan hanya mengedepankan akal saja, akhirnya banyak orang yang justru melanggar hukum Syara'.

Dalam Islam setiap aktifitas manusia diatur dan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah SWT. Apapun itu. Dari mulai bangun tidur, hingga nanti akan tidur kembali. Banyak amalan-amalan yang harus diamalkan agar pahala dan ridho Allah SWT dapat diperoleh.

Tidak terkecuali, termasuk halnya makanan. Allah hanya menerima dan meridhoi dari makanan yang halal dan baik saja. Karena makanan yang halal belum tentu baik juga untuk tubuh seseorang.

Contoh makanan yang halal, nasi, lauk, kerupuk, tempe, tahu, daging ayam, ikan laut, buah, madu dan lain sebagainya.

Adapun makanan yang halal namun tidak baik untuk tubuh. Misalnya, udang halal. Namun tidak baik dimakan bagi orang yang alergi dengan udang.

Buah nangka halal, namun tidak boleh dikonsumsi bagi orang-orang yang sedang hamil muda yang memiliki riwayat kandungan lemah. Sehingga akan mengakibatkan keburukan bagi dirinya sendiri, padahal asal hukum buah nangka itu sendiri halal.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْۙ وَلَا تَطْغَوْا فِيْهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِيْۚ وَمَنْ يَّحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِيْ فَقَدْ هَوٰى
"Makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Barangsiapa ditimpa kemurkaan-Ku, maka sungguh, binasalah dia." (QS. Taha[20]:81).

Dalam ayat ini dapat diambil pelajaran bahwa Allah memerintahkan memakan makanan yang baik-baik. Karena tidak semua makanan itu baik dikonsumsi untuk semua orang.

Misalnya daging kambing itu halal dan baik. Namun tidak baik dikonsumsi bagi penderita tensi tinggi, stroke, asam urat, kolesterol tinggi.

Contoh lainnya, gula itu bagus untuk menambah stamina tubuh. Namun justru tidak boleh dikonsumsi bagi penderita gula darah tinggi.

Dengan begitu, Allah SWT juga tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Misalnya makan nasi satu piring sudah kenyang, maka tidak perlu makan dua atau tiga piring. Walamuallam~

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel