ISLAM, AGAMA YANG SESUAI FITRAH MANUSIA
Minggu, 17 Oktober 2021
Edit
Oleh: Emmy Emmalya
وَاَ مَّا مَنْ جَآءَكَ يَسْعٰى (٨) وَهُوَ يَخْشٰى (٩) وَهُوَ يَخْشٰى (١٠) كَلَّاۤ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ(١١)
"Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang dia takut (kepada Allah), engkau (Muhammad) malah mengabaikannya. Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,"
Surat Al basa ayat 8 hingga 11 di atas terkait teguran Allah kepada Nabi Muhammad Saw agar tidak menganggap remeh sasaran dakwah meskipun dari segi kedudukan dan kondisi fisik tidak sempurna seperti halnya Ummi Maktum yang tuna netra.
Ketika itu Rasulullah sedang menerima para tokoh Quraisy saat ummi maktum mengajukan sebuah pertanyaan.
Teguran ini bukan berarti Rasulullah menghina kondisi ummi maktum tapi karena Rasulullah mempertimbangkan pengaruh yang akan didapatkan ketika para tokoh menerima Islam.
Hal ini memberikan pengajaran pada para pengemban dakwah agar ketika menyeru kepada Islam menyentuh semua kalangan dari kelas atas, menengah hingga bawah.
Karena Islam merupakan agama yang tidak pernah membedakan manusia karena status sosial, warna kulit, suku bangsa atau apapun. Islam ditujukan untuk semua manusia.
Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, ketika manusia telah memahami dakwah Islam maka akan merasakan ketenangan, ketentraman dalam menjalani kehidupan.
Karena sesuai dengan fitrah manusia maka yang perlu disesuaikan adalah cara menyerunya. Oleh karena itu, mendakwahkan Islam harus sesuai dengan kadar berpikir masyarakat yang akan diseru.
Adalah tidak mungkin ketika mengisi ibu-ibu majlis taklim yang isinya ibu-ibu sepuh lalu diseru dengan bahasa mahasiswa. Begitupula sebaliknya.
Tapi walaupun demikian tidak menutup kemungkinan ada local jenius di majlis taklim tersebut walaupun sudah sepuh tapi pemikirannya seperti mahasiswa bahkan melebihi. Tapi kondisi ini sangat jarang terjadi.
Dengan demikian, semua manusia mempunyai hak untuk diseru kepada Islam, karena kita tidak pernah tahu lewat jalan mana Allah akan memenangkan urusan dakwah ini.