DUNIA HANYA SEMENTARA
Minggu, 22 Agustus 2021
Edit
Oleh: Azeeza
Indahnya dunia begitu mempesona, menyilaukan mata, telinga, bahkan hati dan jiwa. Godaan harta, jabatan, juga rasa cinta, dapat menjatuhkan kita ke dalam jurang kemaksiatan. Banyak yang mengejar harta, sampai menghalalkan segala macam cara. Tidak sedikit yang mengejar jabatan, akhirnya masuk dalam perangkap setan. Bahkan sudah tidak terhitung, berapa jumlahnya orang yang binasa lantaran cinta yang berlebih terhadap manusia.
Pahamilah, dunia yang kita tempati saat ini hanyalah sementara. Bahkan hanya sesaat. Ibarat kata hanya sebagai tempat persinggahan saja. Akhiratlah tempat kembali yang abadi.
Dunia yang kita tempati ini, layaknya tempat bercocok tanam. Kelak, kita sendiri yang akan memanen hasilnya di akhirat. Lebih baik capek di dunia karena mengumpulkan bekal kelak di akhirat, daripada capek di akhirat karena siksa api neraka. Maka, perbaiki dan perbanyaklah amal sholih. Semoga kelak di hari akhir, kita termasuk orang-orang yang beruntung.
Dunia ini hanya sementara, manfaatkanlah sisa waktu kita dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai menyesal nantinya, ketika masa aktif kita di dunia telah habis. Jangan sampai, gara-gara mengejar dunia, kita justru menjauh dari-Nya.
Dunia ini hanyalah jembatan, yang kelak mengantarkan kita pada tempat tinggal yang sebenarnya. Sadarilah, kemewahan, kekayaan, tahta dan jabatan yang kita agungkan selama hidup di dunia, kelak tidak akan memberikan manfaat di hari pembalasan. Jika tidak digunakan untuk jalan kebaikan. Bisa jadi, itu semua justru akan memberatkan amal keburukan kita. Na’udzubillah...
Harta dunia, tahta dan jabatan tidak akan pernah di bawa mati dan tidak akan pernah bisa menolong kita. Hanya amal sholih yang mampu menyelamatkan kita kelak.
Dunia diibaratkan lautan, semakin kita meminum airnya, maka akan semakin hauslah tenggorokan. Begitulah, ketika dunia yang dikejar, kita tak akan pernah puas untuk terus mengejarnya. Kepuasaan dunia seolah tiada ujungnya. Sudah punya motor, berharap bisa punya mobil. Sudah punya rumah mewah, berharap punya sawah yang melimpah. Astagfirullah...
Kenikmatan dan keindahan yang ditawarkan dunia terasa amat menyenangkan. Sehingga, kita lupa dan lalai akan kewajiban kepada Sang Kholik. Tidak sedikit dari kita yang lebih memilih terus melakukan pekerjaan dikala adzan sudah berkumandang. Seolah waktu untuk berkerja lebih berharga, ketimbang sesaat saja untuk beribadah.
Tidak jarang, kita menunda shalat karena lelah bekerja. Padahal tidak sampai satu jam waktu yang dihabiskan untuk sholat. Seringkali hanya waktu sisa yang digunakan untuk ibadah, smpai-sampai mepet dengan azdan selanjutnya. Namun lapang sekali rasanya waktu ini ketika digunakan untuk asik “berlari” mengejar dunia.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَ مَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗ وَلَـلدَّا رُ الْاٰ خِرَةُ خَيْرٌ لِّـلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
"Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?" (QS. Al-An'am 6: Ayat 32)
Ayat ini menjadi pengingat diri, bahwa dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau yang sifatnya sementara. Ada saatnya game over, tapi tidak ada apapun yang bisa kita raih. Sedangkan negeri akhirat kekal abadi selamanya. Apakah kelak kita termasuk orang-orang yang beruntung dengan membawa bekal amal sholih, ataukah sebaliknya. Termasuk orang-orang yang merugi karena pulang tanpa membawa amal sholih. Na’udzubillah... Wallahu alam bisshowwab
Cianjur, 21 Agustus 2021