
SERUAN IMAN KEPADA SELURUH MANUSIA
Minggu, 13 Agustus 2023
Edit

Penulis: Noviana Irawaty
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا ٱلَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۖ فَاٰ مِنُوْا بِا للّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُ مِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ وَا تَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
“Katakanlah (Muhammad), "Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk." ” (QS. Al-A'raf 7: Ayat 158)
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
158. Manakala ahli Taurat dari bani Israil diajak untuk mengikuti Nabi Muhammad dan mungkin ada yang mengira bahwa ajakan tersebut hanya terbatas kepada mereka, maka dihadirkan lafazh yang menunjukan keumuman maka Allah berfirman “Katakanlah hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua” yakni bangsa Arab dan yang non Arab ahli kitab dan bukan ahli kitab.
“yaitu Allah mempunyai kerajaan langit dan bumi,” Dia bertindak pada keduanya dengan hukum-hukum-Nya yang kauniyah, peraturan-peraturan kekuasaan-Nya dan hukum syar’iyah diniyah yang diantaranya bahwa dia mengutus kepadamu seorang Rasul yang agung yang mengajakmu kepada Allah dan kepada rumah kemuliaan-Nya (surga) dan memperingatkanmu dari setiap perkara yang menjauhkanmu dari-Nya dan dari rumah kemuliaan-Nya.
“Tidak ada tuhan (yang berhak di sembah) selain Dia” yakni tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan cara beribadah kepada-Nya tidak diketahui kecuali dengan melalui Rasul-rasul-Nya
“yang menghidupkan dan mematikan” yakni di antara pengaturan-Nya adalah menghidupkan dan mematikan, di mana tidak ada seorang pun yang menyertai-Nya dalam hal ini Allah menjadikan sebagai jembatan penyebrangan ke rumah kekekalan di mana barangsiapa yang beriman kepada-Nya pasti akan membenarkan Rasul.
“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya nabi yang ummi”, iman dengan hati yang mencakup amal hati dan anggota badan.
“yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-NYa (kitab-kitab-Nya)” yakni berimanlah kepada Rasul yang lurus ini dalam akidah dan perbuatannya.
“dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk” kepada kebaikan duniamu dan agamamu, karena jika kamu tidak mengikutinya, maka kamu akan tersesat dengan kesesatan yang sangat jauh.
Wallahualam bissawab