
SIFAT MANUSIA PADA UMUMNYA SAMA, KECUALI ORANG-ORANG YANG BERIMAN
Rabu, 26 Juli 2023
Edit

Penulis: Noviana Irawaty
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَا يَسْئَـمُ الْاِ نْسَا نُ مِنْ دُعَآءِ الْخَيْرِ ۖ وَاِ نْ مَّسَّهُ الشَّرُّ فَيَئُـوْسٌ قَنُوْطٌ
"Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika ditimpa malapetaka, mereka berputus asa dan hilang harapannya." (QS. Fussilat 41: Ayat 49)
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
49. Ini adalah informasi tentang tabiat manusia sebagaimana adanya, tidak mempunyai kesabaran dan ketangguhan dalam melakukan kebaikan maupun mencegah diri dari keburukan kecuali orang dipindahkan oleh Allah dari kondisi ini ke tingkat kesempurnaan, seraya berfirman, manusia tidak jemu memohon kebaikan, maksudnya, manusia tidak bosan berdoa kepada Allah untuk meminta kekayaan, harta, anak, dan berbagai tuntutan duniawi lainnya, dan ia terus melakukan itu, ia tidak pernah merasa puas dengan yang sedikit maupun dengan yang banyak darinya. Sekalipun ia telah memperoleh kekayaan dunia secukupnya, ia akan terus mencari untuk menambah dan mendapatkan lebih.
“Dan jika mereka ditimpa malapetaka,” maksudnya, sesuatu yang tidak disukai, seperti penyakit, kefakiran, dan berbagai cobaan lainnya, “maka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” Maksudnya, ia berputus asa dari rahmat Allah, dan ia mengira bahwa cobaan itulah yang menentukan kebinasaannya, dan ia merasa terganggu dengan datangnya berbagai sebab yang tidak seperti apa yang ia suka dan ia cari.
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Orang-orang yang beriman apabila dikaruniai kebaikan, kenikmatan dan apa-apa yang disukai maka mereka bersyukur kepada Allah, dan mereka khawatir kalau karunia-karunia Allah itu menjadi istidraj dan imhal. Dan jika mereka ditimpa suatu musibah pada diri, harta benda, atau pada anak-anak mereka, maka mereka sabar dan berharap akan karunia Rabbnya, mereka tidak berputus asa.
Wallahualam bissawab