MENGINGKARI AL QURAN

MENGINGKARI AL QURAN


Penulis: Lia Herasusanti

Kenapa Khulafaur Rasyidin memakai sistem khilafah dalam pemerintahannya? Karena hanya sistem khilafah yang bisa menerapkan Islam kaffah.

Kalau ada sebagian yang mengatakan sistem apapun bisa dipakai, yang penting penguasanya orang Islam yang baik, yang taat, yang mau menerapkan aturan Islam.

Jadi lucu aja dengan pernyataan ini. Kalau orang Islam yang taat, yang mau menerapkan Islam, kenapa ga mau menerapkan khilafah? Toh sudah terbukti khilafah adalah sistem yang diterapkan Khulafaur Rasyidin. Ga anehkah dengan pernyataan ini?

Coba dipikirkan lagi, Kira-kira siapa yang memaksa kita harus memakai sistem demokrasi sekuler? Ada yang bilang, oh itu sudah kesepakatan para ulama, pendiri negeri sejak awal. Yakin? Coba buka lagi kisahnya. Para ulama itu menginginkan Islam diterapkan kaffah, tapi dijegal oleh orang-orang sekuler. Makanya ada cerita penghapusan 7 kata. Nah, kalau seperti itu ceritanya, masihkah kita mau bilang itu kesepakatan para ulama? Sepertinya argumen ini terpatahkan.

Selain itu, jika kita memakai sistem lain, akan banyak aturan Allah dalam Al-Quran tak bisa diterapkan. Contohnya, pemilikan SDA oleh umat, penggunaan hasil SDA untuk kesejahteraan umat, hingga hukum-hukum sanksi yang sudah menjadi hak Allah, semisal qishos, potong tangan dan rajam. Banyak banget hukum yang ga bisa diterapkan.

Kenapa bisa begitu, karena memang sistem lain tidak diformat untuk menerapkan aturan Allah. Makanya dalam Demokrasi, ada legislatif, yang berfungsi membuat aturan. Atau dalam kerajaan, ada raja yang bebas membuat aturan. Jadi bakal bertabrakan dengan aturan Islam yang memerintahkan berislam dengan kaffah, dan berhukum hanya dengan hukum Allah.

Kalau begini ceritanya, lalu apa yang membuat kaum muslimin masih bertahan dalam sistem Demokrasi dan berpaling dari sistem Islam?

Al-Qur'an surat Fushilat ayat 41-42 menjelaskan:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Qur'an ketika Al Qur'an itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al Qur'an itu adalah kitab yang mulia.

لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ ۖ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
Yang tidak datang kepadanya (Al Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel