KOTA MAKKAH YANG AMAN

KOTA MAKKAH YANG AMAN


Penulis: Noviana Irawaty

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّا سُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۗ اَفَبِا لْبَا طِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَكْفُرُوْنَ
"Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa (setelah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah?" (QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 67)


Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

67. kemudian Allah menyebutkan karunia-Nya terhadap mereka berupa tanah haram yang aman, dan bahwa sesungguhnya mereka adalah para penduduknya yang berada dalam suasana aman, lapang, dan penuh rezeki, sementara masyarakat yang berada di sekitarnya (di luar tanah haram) selalu dirampok dan merasa cemas.

Lalu mereka tidak menyembah tuhan yang telah memberi mereka makan (sehingga bebas) dari kelaparan dan menentramkan mereka dari rasa takut? “Maka mengapa mereka masih percaya kepada yang batil,” yaitu kesyirikan yang mereka anut, perkataan dan berbagai perbuatan yang batil (palsu), “dan kepada nikmat Allah,” mereka “ingkar” ke mana akal pikiran mereka pergi? Dan hati nurani mereka hilang?

Mereka lebih mementingkan kesesatan daripada hidayah, kebatilan daripada kebenaran, dan kesengsaraan daripada kebahagiaan; di mana dan kapan saja mereka berada, maka mereka adalah manusia yang paling zalim.

Wallahualam bissawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel