UCAPKANLAH INSYAALLAH

UCAPKANLAH INSYAALLAH


Oleh: Tini Ummu Faris

وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًاۙ
اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan itu besok pagi,” kecuali (dengan mengatakan), “Insya Allah.” Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.” (QS. Al Kahfi: 23-24)

Saat tiba tilawah pada ayat ini, kita diingatkan kembali bahwa hendaknya mengucapkan "insyaAllah". Ketika hendak melakukan sesuatu, janganlah kita langsung sampaikan bahwa kita akan melakukannya hari ini, besok atau hari tertentu. Kita dianjurkan untuk senantiasa melibatkan Allah dalam hal apapun. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi hari ini, esok hari, lusa atau kapanpun. Hendaknya awali dengan ucapan insyaAllah yang artinya "bila Allah menghendaki".

Namun, kata insyaAllah janganlah sampai dipermainkan. Misalnya dengan mengatakan insyaAllah padahal sudah jelas ia tidak bisa melakukannya. Penggunaan insyaAllah harus tepat, bukan diucapkan hanya sekadar untuk meyakinkan lawan bicara agar dipercaya. Penggunaan insyaAllah merupakan salah satu adab.

Kadang di masyarakat kata insyaAllah menjadi senjata agar orang lain percaya bahwa dia bisa datang, bisa melakukan sesuatu dengan baik dan lain sebagainya. Sekali lagi, janganlah bersikap demikian. Bila sudah jelas kita tak bisa datang, sudah bisa dipastikan kita tidak bisa melakukannya, janganlah bersembunyi di balik kata insyaAllah. Takutlah kita termasuk kategori munafik, lain di bibir lain di hati. Na'udzu billahi min dzalik.

Wallahu a'lam bi ash shawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel