KEMBALI PADA ISLAM
Senin, 25 Oktober 2021
Edit
Oleh: Iha Bunda Khansa
Simbol-simbol Islam kembali menjadi sorotan dunia, kebencian terhadap ajaran Islam juga umatnya tidak pernah berhenti. Kali ini media masa asing menyoroti tentang suara azan di DKI yang dianggap berisik.
Media asing AFP telah melaporkan salah satu warga Jakarta, bangun tiap pukul 03.00 pagi karena pengeras suara yang begitu keras dari masjid di pinggiran Jakarta saat adzan berkumandang.
Menurut keterangan Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan ia sangat menyayangkan pemberitaan tersebut.
Pasalnya menurut Amirsah saat ini pun sudah ada pengaturan pengeras suara Masjid seperti yang disampaikan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI).(PosKota. Co.Id 15/10/21)
Itulah yang dirasakan umat Islam saat ini dalam menjalankan syariat-Nya, selalu ada gangguan, tidak aman dan selalu mempermasalahkan simbol-simbol Islam. Padahal seruan adzan yang terdengar dari masjid adalah panggilan sholat yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Hal ini terjadi karena adanya kebencian terhadap umat Islam dan ajarannya. Akan terus terulang selama tidak adanya penjagaan akidah dan perlindungan dari penguasa dalam menjalankan ibadah umatnya. Yang selalu menjadi sasaran adalah umat Islam. Penerapan ideologi Kapitalis sekuler yang menyebabkan umat Islam tidak mendapatkan perlindungan, tidak mendapatkan keadilan, Islam selalu mendapatkan kriminalisasi, fitnah dan fobia Islam.
Sementara perilaku yang menyimpang, berbagai kemaksiatan makin merajalela, namun cenderung dibiarkan dan malah difasilitasi.
Itulah buruknya sistem buatan manusia yang tidak mampu menyelesaikan permasalah.
Apakah umat Islam akan terus dihinakan dan dikriminalisasi?
Allah Subhanahu wa'taala dalam Firman-Nya menyeru agar masuk Islam secara kaffah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanudkhuluu fis-silmi kaaaffataw wa laa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithoon, innahuu lakum 'aduwwum mubiin
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208)
Ayat di atas seruan agar masuk Islam secara keseluruhan, artinya menjalankan aturan Islam dalam segala aspek kehidupan, bukan hanya masalah ibadah saja, tapi ekonomi, muamalah, sosial, sanksi hukum dan politik.
Umat Islam akan merasakan ketentraman, ketenangan jika aturan-Nya dijalankan secara sempurna, dan hal ini dibutuhkan kepemimpinan yang mencontoh Nabiyullah Muhammad shalallahu alaihi wassala yang menjalankan aturan Islam secara kaffah, yang kemudian diteruskan pada masa Khulafaur Rasyidin.
Hanya sistem Islam yang mampu menyelesaikan segala permasalahan. Dan Khilafah yang akan menjaga akidah umat serta menjalankan ibadah dengan aman.
Wallahu alam bi Ahshowab